oleh Siti Fathimatuz Zahro
Bertemu hingga lupa waktu
Bertemu lalu bercumbu
Semerbak parfume mu mengandung candu
Semakin terbau semakin menyulut sumbu
Semesta mendukung sepasang bersua
Menceritakan kilometer melanglang buana
Menjejak kesendirian berteman fana
Merindu bercumbu tanpa tahu siapa orangnya
Kini, aku menyelami kedua matamu
Menyusuri pupil kecil terpantul bayangan ku
Lentik terbalik menggoda bulu matamu
Menggelorakan auraku tuk lekas merengkuhmu
Memainkan jemari ku dibarisan rambut legam mu
Menyisir pelan juntaian anak rambut di pelipis mu
Mencari ruang bebas tuk mengecup di dahi mu
Seraya berbisik perihal cinta di telinga mu
Tuhan telah menciptakan mu sesempurna yang ku lihat
Mengukir detail laksana patung yang dipahat
Tinggi semampai lesung pipit kaki jenjang
Sorot tajam jemari lentik rambut panjang
Bah... jantung ku semakin berdesir
Detak tak karuan hanya sekedar membayangkan
Napas memburu seolah sedang beradu
Kian dibayangkan kian menjadi candu
Kini aku mampu menggapai mu
Merasakan deru napas mu
Menghirup puas aroma sensasi mu
Mengalahkan jarak dan waktu
Berujar pada Tuhan perihal terima kasih
Mempertemukan sejoli sebagai kekasih
Serasa dia-lah satu-satunya
Titisan agung Sang Maha Cinta
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar