Oleh Siti Fathimatuz Zahro’
Bagai
peribahasa banyak jalan menuju Roma
Babat alas belantara menghubungkan antar manusia
Permudah berjabat tangan dan bersua
Pun akses penambah dosa maupun pahala
Bagiku kau laksana persoalan aritmatika
Beribu macam cara untuk hasil yang sama
Turunan rumus memanjang bagai turus sabut kelapa
Rumus ax3-bx2+3 saja satu kelas tak ada yang
sama
Kuputar kembali gulungan film berisikan paparan sinar wajahmu
Kuambil lampu sorot usang guna memainkan memori kelabu
Memandang pantulan foto terdahulu di dinding yang membeku
Hingga merutuki diriku karena terjebak dalam genangan kenangan yang
pilu
Aku tidak merisaukan jika saja mengharap mu bagaikan menguras
lautan
Atau menambah asinnya samudra dengan segudang garam
Yang ku tahu merindu mu adalah sebuah keajaiban
Sekalipun Tuhan membalasnya dengan kekecewaan atau kebinasaan
Albertus Hendrikus Lorentz penakluk puncak Jaya Wijaya
Christopher Colombus penemu Benua Amerika
Yury Gagarin dari Rusia petualang pertama luar angkasa
Dan aku penakluk kebekuan dirimu jalur doa
Sekalipun menjadi batu dalam nama kematian mu
Tanah cokelat guna memeluk jasad mu
Gumpalan tanah liat penyangga tubuhmu
Yang ku tahu Tuhan mencipta ku hanya untuk merindumu dan memuja mu
0 komentar:
Posting Komentar