sumber gambar: sabani.com |
Oleh: Kholidatun Nur Wahidiyah
Pasti semuanya
udah tau, gimana keadaan kota yang nggak pernah sepi dari pagi buta sampai
larut malam. Apalagi yang tinggal di daerah Jakarta dari yang di atas gedung
sampai yang dibawah gedung.
Bagi orang yang hanya tau bahwa orang yang
tinggal di kota itu apalagi di kota Jakarta bakalan hidup mewah tinggal di
gedung tinggi pokoknya kebutuhan hidup serba terpenuhi. Tapi banyak juga orang
yang berpendapat “Aduh, gamau lah tinggal di Jakarta. Tinggal di kolong
jembatan, jadi pemulung, dll”. Eeet bukan berarti pekerjaan-pekerjaan itu
hina. Apapun pekerjaannya selama itu halal why not?.
Sabar, pelan-pelan bacanya dong !
Oke, kalo kita searching di google “KOTA
JAKARTA” klik bagian gambar. Pasti yang muncul pertama kali itu
gedung-gedung, bunderan HI, patung Pancoran, orang-orang kantor, dan icon kota
Jakarta lainnya. Padahal di belakang itu ada orang yang paling berperan. Tidak
disangka penghuni gedung-gedung mewah itu doyan kopi seduh keliling. Entah,
mereka juga butuh berhemat untuk hidup di wilayah yang serba mahal. Penggoes
yang suka bawa kopi sachet berenteng-renteng terus termos di keranjang
belakang plus gelas plastik kosong. Ya betul! Biasanya kalo di terminal
namanya cangcimen pedagangnya jalan kaki, kalo ini goes sepeda atau biasa
disebut (starling) starbucks keliling. Menarik.
Ternyata nggak semua pedagang kopi goes itu
berasal dari Jakarta. Banyak yang dari luar Jakarta terutama dari Madura. Pasti
temen-temen udah nggak aneh lagi kalo orang Madura ini banyak yang merantau dan
buka usaha jual-beli. Menurut sumber, orang-orang Madura ini bisa dibedain,
kalo dari daerah Sumenep itu rata-rata warung dan kalo ke daerah Sampang dan
bangkalan itu sate. Dan 25 tahun yang lalu 90% penjual kopi ini orang Madura.
Ada juga yang berasal dari Jawa Timur, 11 tahun bekerja sebagai penjual kopi
keliling. Lebih dari ahli dalam rumus membuat kopi. Kopi merk ini
takaran airnya segini kopi merk itu takaran airnya segitu.
Terlihat, hidup di kota itu harus kerja keras
boss, hehe. Kendor sedikit buat beli makan sehari aja susah. Karena tuntutan
perut, istri, dan anak (bagi yang sudah menikah) nggak bisa di adu banding.
Oke, balik lagi keatas pekerjaan apapun itu selama kita berusaha keras dan
halal pasti ada imbalan yang ngga kita duga. Terkadang juga suka aneh kalo
inget rezeki hari ini, kemaren, kemaren lusa. “tapi kalo kita percaya sama
Allah itu nggak aneh” (Pak kumis penjual starling bunderan HI)
Sumber
Inspirasi: youtube Asumsi
0 komentar:
Posting Komentar