Ternyata
ada benarnya juga kalau ada orang yang mengatakan bahwasanya doa untuk mayyit
orang Islam itu tidak akan sampai ke akhirat.
Malam
minggu tiba dan para jomblo sedang memikirkan mau ngapain ketika malam seperti
ini tiba. Dan akhirnya Abdul mengajak Gus Dani untuk ngopi di tempat biasa.
Kebetulan ia juga ingin curhat tentang yang menjadi keresahanya saat itu.
“Gus
aku mau curhat Gus, “kata Abdul kepada Gus Dani memulai curhatnya
“Iya
Dul, gimana-gimana? Aku siap mendengarkanya dengan khusyu’” Jawab Gus Dani
sambil agak sedikit tersenyum.
“Seminggu
yang lalu adalah 1000 harinya kematian pakdhe saya Gus. Saya sama keluarga ke sana
untuk melaksanakan dzikir fida’. Usai acara, saya mendengar orang-orang
kampung sana lagi nongkrong dan mengatakan kalau doa untuk mayyit itu tidak
akan samapai ke akhirat Gus. Itu bid’ah.” Kata Abdul.
Gus
Dani terkekeh mendengarnya.
“Kok
tertawa Gus? emang ada yang lucu ta ?” Abdul sedikit marah
“Eh
maap Dul, Bukan begitu maksudku. Sebenarnya ada betulnya juga orang-orang itu”
Kata Gus Dani
Abdul
pun terkaget-kaget.
Astaghfitullah Gus. Serius, Gus? Doa untuk mayit di akhirat itu
nggak bakal sampai ? Njenengan niku tiang NU lho Gus” tanya Abdul.
“Iya Dul, beneran doa mayyit di
akhirat itu tidak akan sampai.” Gus Dani meyakinkan
“Lho, bukanya kalau meninggal itu yang jadi
bekal itu tiga Gus? Doa anak sholeh, amal jariyah, dan ilmu yang bermanfaat
selama di dunia. Itu kan hadis shoheh Gus?” Tanya Abdul penasaran.
Gus
Dani tersenyum.
“Gini
Dul, tak kasih inpo. Biar ndak salah paham kita. Sebelumnya, kamu sudah tau
belum sih apa arti alam akhirat itu?” Tanya Gus Dani
“Ya
tau lah Gus, anak SD juga tau” Abdul terkekeh
“Apa
coba artinya?” Tanta Gus Dani
“Alam
akhirat adalah alam sesudah alam dunia Gus” Jawab Abdul yakin
“Kan
salah kan kamu, bukan itu artinya Dul” Kata Gus Dani
“Ya
Allah. Kalau begitu apa dong Gus artinya?” Abdul penasaran
“Makanya
kalau ngaji jangan tidur mulu Dul-Dul. Alam sesudah alam dunia itu masih ada
alam sebelum sampai ke alam akhirat. Yakni ada alam kubur, alam barzah yang
mana disebut dengan alam perantara. Alam perantara artinya di mana masih ada
orang yang hidup dan ada orang yang sudah mati. Beda dengan alam akhirat” Kata
Gus Dani.
Abdul
terlihat bingung mendengar penjelasan Gus Dani
“Jadi
alam akhirat itu, adalah alam sesudah kiamat terjadi. Alam di mana tidak ada
satu makhlukpun hidup. Bahkan malaikat sekalipun. Semua yang ada di sana
pastilah mengalami kematian.”Imbuh Gus Dani
“Lalu
hubunganya dengan doa apa Gus?” Tanya Abdul
“Ya
berarti karena di alam akhirat semua makhluk sudah meninggal, maka ketika ada
yang nyeletuk doa untuk mayyit tidak sampai ada benarnya. Ya memang benar sih.
Soalnya kan sudah tidak ada satupun makhluk yang hidup untuk mengirim doa.
Semua doa dan amal ketika di akhirat sudah tidak berlaku lagi, dikarenakan
pintu atau catatan amal sudah ditutup. Jangankan mendoakan orang lain, untuk
diri sendiri saja sudah ndak bisa” Kata Gus Dani
“Wohhh
begitu Gus” Abdul tertawa dan tidak ada lagi perasaan jengkel terhadap
pembicaraan waktu itu. Ia kesal serasa dikerjain.
“Trus
Gus, kalau gitu seharusnya sudah tidak ada lagi perdebatan antara yang masih
tahlil dengan tidak Gus? Tanya Abdul penasaran.
“Yang jadi perdebatan itu caranya Dul. Bahwa orang yang menolak amalanmu itu nggak
sepakat sama caranya itu mungkin. Yang pakai 7 hari, 40 hari, 100 hari, atau 1000
hari. Tidak sepakat di bagian itu saja, kalau soal doa untuk mayit, bahkan yang
Wahabi pun juga melakukannya.”
“Hah? jangan bercanda lah Gus masalah
kayak gini ni. Jangan sembarangan lho” Kata Abdul
Gus Dani mengakak
“Lho
aku serius ini Dul. Aku kan pendengar setia ngajinya Gus Baha. Beliau pernah ngendikan,
Kalau doa untuk mayyit itu ndak ada, maka sholat jenazah itu juga ndak ada.
La wong isi bacaan dalam sholat jenazah itu prinsipnya adalah doa untuk
mayyit. Kan wahabi juga melakukan sholat jenazah.” Kata Gus Dani
“Kalau
begitu yang dibilang sama orang-orang bid’ah-bid’ah itu apa Gus?” tanya Abdul
“Dari
segi caranya Dul. Ada yang menganggap itu bagian dari amalan ibadah. Seperti
amalan rukun islam yang harus ada syarat rukunya. Yang satu menganggap bahwa
doa untuk mayyit bisa dikombinasi pakai banyak cara dan model. Golongan ini
menilai bahwa ibadah itu banyak cara dan modelnya (lebih cair). Yang menjadi
masalah itu golongan yang merasa lebih baik dari yang lain. Selain itu, kalau
tidak saling memusuhi ya fine-fine aja kok”. Kata Gus Dani
Abdul
terheran-heran dan membatin dalam hati, kok seluas ini ya ilmu Gus Dani
“Sebenarnya
amalan untuk mayyit itu banyak cabang-cabngnya Dul, bukan hanya doa saja” kata
Gus Dani
“Cabang
gimana Gus? kayak pohon brarti ada cabangnya ? hehe” Kata Abdul
“Ya
semisal ternyata Pakdhemu punya utang, la yang ngelunasi kamu. Atau juga ketika
Pakdhemu punya nadzar semasa hidupnya, lalu kamu yang menggantikanya.” Kata Gus
Dani
Abdul
hanya manggut-manggut
“Pada
intinya, semua itu menandakan bahwa semua muslim dari aliran apapun percaya
kalau doa untuk mayyit itu sampai, karena si mayyit kan masuh di alama barzah,
belum di akhirat.” kata Gus Dani
“Muantep
bener Gus, aku sekarang jadi paham soal beginian. Matur suwun Gus” kata Abdul
“Nggeh
sami sami Dul. Ini aja aku juga dapet dari ngajinya Gus Baha’. Makanya Dul
kalau nonton youtub jangan hanya yang jedag jedug aja Dul. Ya diselingi dengan
nonton yang pengajian agar hati ini tidak kering” Pungkas Gus Dani
“Nggeh
Gus, sami’na wa atho’na.”
Mereka
bedua menyeruput kopi yang sudah dingin karena saking asiknya mengobrol.
0 komentar:
Posting Komentar