Oleh
Indah Mawaddah Rahmasita
Bonus
demografi
Bonus
demografi adalah sebuah fenomena atau keadaan dimana jumlah penduduk dalam suatu
negara yang usianya produktif lebih besar dari pada usia yang tidak produktif. Hal
ini bisa menjadi kesempatan untuk meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan penduduk.
Bonus demografi hanya terjadi satu kali dalam satu dekade. Oleh karena itu,
bonus demografi harus dimanfaatkan sebaik mungkin guna untuk meningkatkan kesejahteraan
dan produktivitas penduduk .
Salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan penduduk dalam suatu negara. Ketika menghadapi bonus demografi ini. Maka diperlukanlah pemerataan pendidikan untuk seluruh penduduk yang menempati dan tinggal dalam suatu negara tersebut. Fungsi dari pemerataan pendidikan ini adalah untuk meningkatkan kualitas sumber daya penduduk di suatu negara tersebut. Adapun kaitannya antara bonus demografi dan pendidikan yaitu terciptanya sikap dan perilaku responsive untuk memecahkan suatu permasalahan yang di hadapi negara dengan menjadikan bonus demografi sebagai peluang.
Di
Indonesia bonus demografi sudah di mulai sejak tahun 2015 sampai 2035 dengan
angka ketergantungan (dependency ratio) berkisar antara 0,4-0,5 yang
berarti setiap setiap 100 orang yang berusia produktif menanggung 40-50 orang
usia tidak produktif. Berdasarkan Data Survei Penduduk Antar Sensus (SUPAS)
jumlah ketergantungan tahun 2015 adalah 49,2 yang berarti setiap 100 penduduk
usia produktif (15-64 tahun) menanggung beban sebanyaj 49,2 penduduk usia non
produktif (kurang dari 15 tahun dan 64 tahun ke atas). Oleh karena itu,
Indonesia mempunyai kesempatan meningkatkan saving untuk kemajuan
kemakmuran bangsa. Hal ini bisa memberikan dampak pada peningkatan
kesejahteraan negara untuk beberapa tahun ke depan.
Peran
Strategi Pengembangan Kurikulum Pembelajaran PAI
dalam Landasan Psikologi
Kurikulum adalah salah satu komponen penting dalam pendidikan. Di dalam kurikulum terdapat visi, misi dan tujuan pendidikan. Kurikulum sendiri merupakan sentral dari nilai-nilai pendidikan. Kurikulum dibuat oleh lembaga pendidikan. Pada kurikulum terdapat pengembangan kurikulum. Pengembangan kurikulum adalah dasar untuk merancang sebuah kurikulum yang berkualitas atau tidak. Dalam prosesnya, pengembangan kurikulum terjadi secara terus-menerus. Adapun cangkupan dalam pengembangan kurikulum ialah
1. Tujuan kurikulum
2. Materi kurikulum
3. Metode kurikulum
4. Organisasi kurikulum
5. Evaluasai kurikulum
Dapat disimpulakan bahwa pengembangan kurikulum adalah mengaitkan komponen satu dengan komponen lain untuk terciptanya pendidikan yang lebih baik. Disisi lain pengembangan kurikulum memiliki peran sebagai, berikut :
1. Peran konservatif, memiliki maksud mentransmisikan dan mewariskan sosial budaya kepada peserta didik.
2. Peran kritis dan evaluative, memiliki tujuan untuk perbaikan dan permodifikasian kurikulum.
3. Peran kreatif, penyusunan kurikulum sesuai kebutuhan
Dari paparan tersebut, pengembangan kurikulum sangatlah penting. Oleh karena itu, setiap negara memiliki prinsip terlepas dari peran pengembangan kurikulum. Bagi suatu negara yang menjunjung tinggi nilai- nilai agama maka pengembangan kurikulum sangat di perlukan apalagi untuk pembelajaran PAI. Adapun prinsip-prinsip dasar dalam pengembangan kulikulum pembelajran PAI, yaitu sebagai berikut:
1. Prisip relevansi , adanya kesesuaian antara program dan kebutuhan
2. Prinsip efektivitas, adanya ke-efektivitasan pengajaran pendidik dan pola belajar peserta didik.
3. Prinsip efisiensi, adanya pemaksimalan pemanfaatan waktu, tempat, dan tenaga dengan pertimbangan yang rasional dan wajar.
4. Prinsip kontinuitas, adanya keterkaitan antar jenjang kependidikan.
5. Prinsip kefleksibelan, adanya gerak bebas dalam pengembangan pendidikan.
6. Prinsip berorientasi tujuan, adanya kejelasan tujuan pendidikan sebelum menentukan bahan ajar
7. Prinsip dan model pengembangan pendidikan, adanya perbaikan, pemantapan, pengembangan, pelaksanaan dan hasil.
Pendidikan Agama Islam adalah salah satu bentuk pendidikan karakter yang dicanangkan oleh pemerintah Indonesia. Pendidikan ini berfokus pada karakter peserta didik. Dalam pengembangan kurikulum pembelajaran PAI terdapat landasan yang mengkaji tangka laku peserta didik yaitu landasan psikologi. Landasan psikologi adalah landasan yang mengkaji perilaku peserta didik. Dalam landasan psikologi terdapat dua aspek yang mendasari pengembangan kurikulum, yaitu psikologi perkembangan dan psikologi belajar. Psikologi perkembangan mengkaji tentang prilaku individu dalam proses pengembangan, sedangkan psikologi belajar mengkaji tentang prilaku individu dalam konteks belajar.
Dapat disimpulkan bahwa landasan
psikologi sangatlah penting dalam pembelajaran PAI guna sebagai dasar
pengembangan kurikulum pendidikan yang berfokus pada pendidikan karakter. Hal
ini diperlukan untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Hubungan
Bonus Demografi dan Peran Strategi Pengembangan Kurikulum Pembelajaran PAI
dalam Landasan Psikologi.
Bonus demografi dan Strategi Pengembangan Kurikulum Pembelajaran PAI dalam Landasan Psikologi memiliki hubungan yang sangat erat yaitu untuk menciptakan kesejahteran dan produktivitas penduduk dengan menciptakan perilaku responsive untuk memecahkan suatu permasalahan di negari ini. Pendidikan PAI merupakan pendidikan karakter. Dimana pendidikan ini sangat diperlukan negara ini guna menciptakan generasi yang berkarakter demi terwujud kemajuan negara di era bonus demografi. Oleh karena itu, pendidikan agama Islam adalah salah satu garda terdepan dalam menyiapkan generasi yang produktif dan berkompeten.
Adapun Langkah-langkah pelaksanaan pendidikan agama Islam di era bonus demografi ini, yaitu :
1. Perlu adanya pemikiran kembali konsep-konsep pendidikan Islam yang didasarkan pada asumsi dasar tentang fitrah manusia.
2. Integrasi antara ilmu umum dan ilmu keislaman sebagai solusi dalam merekatkan jurang pemisah antara kedua ilmu tersebut.
3. Desain pendidikan untuk tercapainya sikap toleransi dalam berbagai bidang, terutama tentang perbedaan penafsiran dalam Islam dengan tanpa meninggalkan prinsip yang diyakini.
4. Mampu menumbuhkan kemandirian, etos kerja, disiplin, jujur dan swadaya dalam kehidupan.
5. Desain pendidikan yang bertujuan untuk menjawab tantangan masyarakat dan lentur terhadap perubahan zaman.
Referensi:
·
Di akses dari laman https://www.pendidik.co.id/pengertian-demografi/
pada tanggal 18 Maret 2021 pukul 18.50 wib
·
Di akses dari laman Chapter
II.pdf;sequence=4 (usu.ac.id) pada tanggal 18 Maret 2021 pukul 19.50 wib
·
Nur Falikhah, “ Bonus Demografi
Peluang dan Tantangan bagi Indonesia” ( Banjarmasin : UIN Antasari Banjarmasin)
·
Syamsul Bahri, “ Pengembangan
Kurikulum Dasar dan Tujuannya”( Jurnal Ilmiah Islam Futura, Vol. XI, No. 01,
2011), Hal. 15-16
·
Ahmad Munir Saifullah. “
Pengembangan Kurikulum Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas”( Malang
: UIN MAlANG, 2011)
·
Ahmad Khoiron Minan, “ Manajemen
Pendidikan Islam dan Penyiapan Bonus Demografi Indonesia Tahun 2045”(Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, Vol. 04, No. 01, 2021)
0 komentar:
Posting Komentar