Oleh: Muhammad Fajar Maulana
Pada zaman setelah
peniggalan Nabi Ismail A.S, masih banyak dari bangsa arab yang berpegang
teguh dengan ajaran Nabi Ismail A.S bahkan, banyak dari mereka
yang mulai berdakwah menyebarkan ajaran agama yang mereka yakini
dan menyerukan untuk menyembah Allah SWT dan beragama seperti yang
di ajarkan oleh Nabi Ismail A.S.
Sehingga pada jangka waktu yang lama, banyak
dari mereka yang melupakan fitrah yang telah tertanam pada diri mereka, dan
melupakan ajaran yang telah dibawa oleh oleh para Nabi, yaitu menyembah Allah
dan menegakan Syariat-syariatnya. Dan hanya Sebagian kecil dari mereka yang
masih menjaga ajaran suci yang telah diwariskan oleh paran Nabi Dan Rasull.
Pada suatu ketika,
datanglah seorang yang bernama: Amr Bin Luhay, pemimpin Bani
Khoja’ah yang sangat terkenal dengan kejujuran dan semangat dalam hal
perkara agama, sehingga banyak orang yang mencintainya
sebab, budi pekerti yang baik di dalam dirinya. Sehingga mereka menyatakan
bahwasanya Amr Bin Luhay adalah seorang Ulama besar bahkan
dianggap Sebagian dari Wali-wali Allah Swt.
Kemudian, di suatu hari
Amr Bin Luhay melakukan perjalanan ke kota Syam, dan dia melihat para penduduk
kota itu menyembah para berhala-berhala, maka terlintaslah dalam hatinya
untuk membenarkan hal tersebut dan menganggap itu adalah suatu kebenaran
karena, Syam adalah kotanya para Rasull dan tempat turun-nya kitab-kitab samawiyah.
Setelah beberpa waktu,
maka pulanglah Amr Bin Luhay dan dengan Hubal (Nama berhala) di
atas punggungnya, dan diletaknlah berhala tadi di Tengah-tengah Ka’bah yang
mulia, kemudian mendeklarasikan kepada Orang-orang Mekah untuk menyekutukan
Allah SWT maka, mereka pun mengikuti apa yang dikatakan
oleh Amr Bin Luhay. Akan tetapi, Orang-orang Madinah tidak menghiraukan dan
mengikuti Orang-orang mekah karena mereka sangat berpegang teguh dengan ajaran
Nabi Ismail a.s.
Ada tiga Berhala
dibandingan dengan berhala yang lainya:
1. Mannah, yang diletakan di dekat laut merah
2. Latta, yang diletakan di kota Toif
3. Nguza, yang diletakan di salah satu lembah pohon kurma
Dengan adanya berhala yang besar ini, maka
semakin banyak orang yang menyekutukan Allah Swt, dan di setiap
rumah para penduduk di kota Hijaz memiliki
Berhala-berhala kecil yang mereka jadikan sebagai tiruan kecil dari ketiga berhala besar itu.
Dikisahkan
konon Amr Bin Luhay memiliki pengawas dari Bangsa Jin, dan mengabarkan
kepada-nya bahwasanya patung-patung tersebut adalah warisan dari kaumnya Nabi Nuh a.s. yang bisa menjadi pelindung dan mengkabulkan sekala
hajat dan permintaan. Kemudian Amr Bin Luhay mulai menyebarkan ajaranya yang
sesat dan menyekutukan Allah tersebut ke berbagai negri Arab, dan ketika datang waktu haji maka didoktinlah semua jama’ah haji
untuk mengikutinya bahkan sampai keliling kepada
Qabilah-qabilah, kemudian di setiap Qabilah terdapatlah berhala-berhala
yang menjadi sesembahan mereka.
Dan,pada
waktu itu Masjidil Haram penuh dengan berhala-berhala. Dalam sejarah disebutkan banyak sekali
Berhala-berhala yang terdapat di sekitar Ka’bah sehingga pada Saat Fathul
Makkah (pembukaan kota Makah) yang dilakukan oleh Nabi Muhhamad SAW dan
para sahabat, maka terdapat tiga ratus tiga puluh (330) Berhala, yang
dihancurkan oleh Nabi dan para Sahabatnya dan mengeluarkan-nya dari Masjid kemudian
membakarnya.
Fenomena
seperti inilah yang tergambar pada zaman Jahiliyah dahulu, tersebar seruan
menyekutukan Allah Swt yang disebabkan karna godaan dari Iblis laknatullah
alaih yang ditiupkan di dalam hati manusia guna untuk menjerumuskan ke
dalam murka-nya Allah Swt dan kelak akan menjadi teman yang kekal abadi
bersamanya di dalam api neraka Allah Swt Naudzhu billah min dzalik.
Sumber Refrensi ; Kitab Arrahiqul
makhtum/imam soffiyudin Al-mubarokafury
0 komentar:
Posting Komentar