Oleh Hariski Romadona Setya
Sebentar lagi kita akan memperingati di mana hari yang sangat
bersejarah bagi umat Islam di seluruh dunia, yakni isra mi’raj . Isra Mi’raj adalah hari untuk
memperingati perjalanan yang ditempuh oleh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam.
Isra sendiri merujuk pada perjalanan Nabi Muhammad dari Masjidil Haram di
Mekkah ke Masjidil Aqsa di Yerusalem.Sementara itu, Mi’raj adalah perjalanan
yang ditempuh Nabi dari bumi menuju langit ke tujuh, kemudian dilanjutkan ke
Sidratul Muntaha, yang menjadi tujuan akhir perjalanan ini. Di tempat
tersebutlah dikeluarkan perintah untuk melaksanakan salat lima waktu dalam
sehari semalam.
Sebagaimana kita tahu, ibadah salat lima waktu adalah
bagian dari rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh semua pemeluk agama Islam
di dunia. Maka tidak mengherankan, peristiwa penting ini pun selalu diperingati
dan khususnya di Indonesia, peringatan tersebut umumnya berupa tradisi Isra
Mi’raj yang kental dengan budaya khas daerah.
Tradisi Isra Mi’raj di masing-masing daerah tentu memiliki
kesamaan serta keunikannya tersendiri. Umumnya, perayaan dengan pemvbacaan
sholawat di masjid, arak-arakan, pembagian makanan, dan sebagainya.
Bagi para kaum nahdhiyin biasanya memperingati maulid
maupun isra’ mi’raj Nabi Muhammad dengan mengadakan pembacaan maulid diba atau
qasidah burdah. Penulis pernah mendengar cerita dari Kyai ketika ngaji ramadhan
di PP. Tebuireng tentang barokah membaca sholawat atau senang terhadap Nabi
kita Muhammad SAW.
Suatu ketika ada satu keluarga yang bisa dikatakan
ekonominya menengah kebawah yang tinggal di gang kota. Keluarga ini hanya
tinggal bapak dan ibu yang sudah agak tua. Mereka berdua sering sakit sakitan
juga. Sang Bapak bekerja serabutan, apabila ada yang membutuhkan maka akan
beliau lakukan pekerjaan tersebut dengan sebaik-baiknya.
Kelebihan yang beliau punya dan jarang orang orang lakukan
yakni adalah beliau selalu memperingati atau selalu mengadakan acara pembacaan
sholawat di rumahnya sendiri dalam acara peringatan maulid maupun isra’ mi’raj.
Saking cintanya beliau berdua terhadap Nabi Muhammad SAW. Suatu ketika, bapak
sudah tidak bekerja disebabkan oleh sakit
yang diderita. Akhirnya pendapatan keluarga menjadi berkurang. Dan sebentar
lagi tinggal menghitung hari adalah hari
kelahiran sang kekasih yakni Nabi Muhammad SAW.
Walaupun dalam keadaan ekonomi yang lagi susah, beliau
berdua tetap mengadakan peringatan maulid di rumah mereka. Untuk menyajikan
jamuan buat tamu undangan mereka sampai menjual perhiasan yang mereka simpan
untuk bekal di saat memang tidak sanggup bekerja. Semua itu mereka lakukan
karena saking cintanya kepada Nabi Muhammad SAW.
Sebelum hari-H peringatan, mereka telah mengundang
masyarakat di sekitar rumahnya untuk hadir di peringatan maulid di rumahnya.
Namun sangat disayangakan ketika hari-H tiba tidak ada yang datang sama sekali.
Padahal beliau sudah menyediakan jamuan hasil menjual perhiasan. Ternyata
setelah ditelusuri ada peringatan maulid juga di rumah saudagar kaya raya. Maka
dari itu mungkin warga lebih memilih datang ke rumah saudagar daripada ke rumah
bapak ibu yang jamuanya ala kadarnya.
Seketika itu bapak dan ibu tersebut sedih sekali
dikarenakan tidak ada satupun yang datang. Tidak ada angin tidak ada hujan
seketika itu juga ada bus besar yang tiba tiba parkir di pinggir jalan besar
depan gang rumah pasangan suami istri itu. Tiba tiba keluar dari bus jamaah
laki laki, yang orangnya ganteng dan tinggi tinggi. Lalu mereka masuk ke rumah
bapak dan ibu dan membaca sholawat diba’. Bapak dan Ibu kaget melihat mereka
yang tiba-tiba datang ke rumah mereka dan langsung bersama-sama membaca sholawat.
Setelah membaca sholawat mereka menikmati hidangan yang
telah disediakan oleh ibuknya. Sungguh aneh tapi nyata, yang lebih anehnya dan
menjadi pertanyaan ibu dan bapak yang mimpin majelis itu orangnya sangat
tampan, tinggi dan wibawanya sungguh luar biasa. Ketika selesai makan mereka
lalu pergi lagi menaiki bus yang parkir di pinggir jalan tadi. Ketika semua
sudah keluar dan tinggal satu orang, ibuk memberanikan diri untuk bertanya.
“Darimanakah kalian semua ini ?” Tanya Ibu
“ Kami utusan Allah SWT” Jawab laki laki tersebut
“Dan yang mimpin majelis tadi siapa ? beliau sangat bercahaya
dan membuat hati ini tenang kalau memandang beliau ” Tanya ibu lagi
“Beliau adalah Rasulullah Muhammad SAW” Jawab laki laki
itu dengan tegas
Mendengar jawaban laki laki tersebut ibuk itu langsung
shok dan tidak sadarkan diri.
Setelah sadar beliau dan bapak membuka sisa makanan yang
tidak semua mereka makan. Betapa terkejutnya beliau, semua berubah menjadi
emas. Mereka menangis dan tidak percaya akan semua kejadian di hari itu
Dari cerita diatas dapat kita ambil hikmah bahwasanya kita
harus sering bersholawat kepada Nabi Muhammad SAW. Karena beliaualah yang
nantinya ketika di akhirat yang akan memberikan syafaatNya kepada kita semua.
Apabila kita melakukan semuanya dengan ikhlas maka Allah akan memberi ganjaran
sesuai dengan yang kita lakukan.
0 komentar:
Posting Komentar