Oleh: Ahmad Zahrowii Danyal Abu Barzah
Aku.. Aku.. Aku..
Kuulang kata itu berkali-kali...
Pagi, sore, hingga malam hari
Agar terepetisi..
Dalam memandang diri...
Benar apa cakap tadi...
Semakin besar ambisi semakin pula menepi..
Payah, basi ternyata diri...
Tanpa ada introspeksi...
Ya.. Ya... Ya..
Awalnya aku mengerti
Jiwa ini...
Seluruh dunia anatomi ini...
Memahami arti...
Dari ruam pada kerak bumi..
Namun...
Aku terlalu naif...
Terhadap diriku..
Sampai tak menghiraukan..
Derasnya langit..
Yang berusaha mengubahku..
Aku.. Aku.. Aku...
Kusebut dalam hati...
Kucoba berontak diri..
Agar nuansa di tengah amukan derai..
Mencoba membuat isi...
Berharap mengganti...
Langkah setelah melerai...
Kisah pada masa kini...
10 oktober 2021
Di kota seribu mimpi, seraya menengadah pada senja yang semakin tergelincir dikala alam menangis
Source image: Kompasiana.com
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar