![]() |
Source Image : imam-hanbali-ilustrasi-_ |
Oleh: Izzat Imaniya
Nama lengkap
Imam Hanbali adalah Ahmad bin Hanbal, beliau lahir dikota Bagdad pada bulan
Rabiul Awwal taun 164 Hijriah atau bertepatan dengan tahun 780 Masehi. Ayah
Imam Hanbali adalah seorang komandan pasukan pada masa pemerintahan Bani
Abbasyiah, beliau bernama Muhammad
Syabani. Sedangkan ibu Imam Hanbali merupakan sosok wanita cantik dan terkemuka
di tengang kalangan kaumnya yakni Bani Amir, beliau bernama Shafiyah binti
Maimunah. Imam Hanbali menjadi seorang anak yatim ketika beliau berusia tiga
tahun. Belia melanjutkan kehidupan bersama sang ibu dengan penuh perjuangan.
Kota bagdad yang merupakan tana kelahiran Imam Hanbali merupakan pusat ilmu
pengetauan, di kota ini terdapat banyak orang alim dan juga cendekiawan muslim,
maka tidak heran jika banyak orang-orang bedatangan dari penjuru daerah Arab
untuk menuntut ilmu di kota ini. Di kota ini, Imam Hanbali mempelajari
Al-Qur’an disebua madrasah, akan tetapi sepulang dari madrasah Imam Hanbali
juga belajar pengetauan Agama Islam kepada ibu tercinta.
Kehidupan ekonomi
Imam Hanbali bersama sang ibu sering mengalami kepedihan, sehingga ketika
beranjak remaja Imam Hanbali bekerja kepada tukang tenun. Terkadang upah yang
beliau dapatkan dari tukang tenun tida cukup untuk memenuhi kebutuhannya
bersama sang ibu, sehingga Imam Hanbali harus pergi ke hutan untuk memungut
buah-buahan yang jatuh dan masih bisa dimakan. Kehidupan ekonomi yang rendah
tidak menjadikan Imam Hanbali memiliki semangat yang rendah juga dalam menuntut
ilmu. Beliau sangat rajin dalam menuntut ilmu, selain rajin dalam menuntut ilmu
beliau juga rajin dalam bekerja, berperilau yang sopan terhadap guru dan juga
teman-temannya. Sehingga Imam Hanbali sangat terkenal sebagai anak yang terpuji. Beliau menyukai pelajaran hadist, maka
setelah selesai menghafal 30 juz Al-Qur’an beliau memperdalami Hadist Nabi.
Imam Hanbali belajar hadist kepada Imam Abu Yusuf yang merupakan Ulama hadist
terkenal di kota Bagdad. Ketika memasuki usia 20 tahun, Imam Hanbali meminta
izin kepada sang Ibu untuk menuntut ilmu di negri Yaman. Kesriusan Imam Hanbali
dalam menuntut ilmu dibuktikan dengan kesabarannya dalam melaukan perjalanan
berminggu-minggu dengan melewati bukit-bukit dan gurun pasir agar bisa sampai
ke negri Yaman. Setela beberapa waktu di negri Yaman, Imam Hanbali melanjutkan
perjalannnya ke kota Makkah. Di tana suci inilah Imam Hanbali belajar ilmu
hadist kepada Imam Syafi’i. Imam Hanbai tida pernah berhenti melakukan
perjalanannya untuk menuntut ilmu, setelah dari kota Makkah beliau menuju kota
Madinah dan belajar kepada Imam Maliki, setela itu, untuk kedua kainya beliau
mendatangi negri Yaman untuk belajar ilmun hadist kepada Imam Abdurraziq bin
Hamman.
Ternyata
perjalanan Imam Hanbali untuk mengembara ilmu tidak berhenti sampai disitu,
beliau melanjutkan perjalanannya ke Khurasan, Persia, dan tempat lainnya selama
bertahun-tahun untuk belajar dari satu ulama menuju ulama lainnya. Suatu saat
seorang teman pernah melontarkan pertanyaan kepada Imam Hanbali, “Hai Hanbali,
sampai kapan engkau mengembara untuk mencari ilmu ?” kemudian Imam Hanbali
dengan singkat menjawab “sampai akhir hidupku”. Setelah bertaun-tahun mengebara
ilmu, Imam Hanbali kembali pulang menemui ibunya di kota Bagdad. Imam Hanbai selau
mengamalkan ilmu yang beliau miliki, sehingga beliau terkenal sebagai ulama
muda dengan pengetauan agama yang luas. Seja saat itu, kehidupan Imam Hanbali
bersama sang ibu menjadi lebih baik. Ibunya sangat bahagia ketika harapannya
tercapai bisa mendidik Imam Hanbali menjadi orang yang berilmu. Imam Hanbali
mengajarkan ilmunya di masjid jami’ Bagdad. Adapun murid beliau yang menjadi
perawi hadist terkenal diantaranya adalah Imam Bukhari, Imam Muslim, Imam
Turmudzi, Imam Nasa’i, Imam Abu Dawud dan Imam Ibnu Majah.
Menjadi
seorang yatim seja usia tiga tahun menjadikan Imam Hanbai sangat dekat dengan
ibunya. Beliau memahami keputusan ibunya untuk tida menika lagi karena ingin
mendidiknya secara maksimal. Sehingga Imam Hanbali mengabdikan dirinya kepada
sang ibu dengan semaksimal mungkin. Setelah sang ibu meninggal dunia, Imam
Hanbali batu melaksanakan pernikaha disaat beliau berusia 40 tahun. Dari
pernikahan tersebut Imam Hanbali dikaruniai 5 orang putra dan seorang putri.
Suatu saat, Imam Hanbali menerima surat dari Imam Syafi’I, dalam surat tersebut
Imam Syafi’i berceritabbahwa beliau mimpi bertemu Rasulullah. Dalam mimpi
tersebut Rasulullah memberitahukan bahwa Imam Hanbali akan mendapatkan ujian
yang cukup berat dari Allah. Kemudian Imam syafi’i memberikan nasihat kepada
Imam Hanbali agar sabar dalam mengadapi ujian yang akan menimpanya, karena
ujian tersebut akan meninggikan dan memuliakan derajat Imam Hanbali dihadapan
Allah sampai hari kiamat datang. Allah menunjukkan kebenaran mimpi yang dialami
Imam Syafi’i mengenai ujian yang akan menimpa Imam Hanbali. Di kota Bagdad
terdapat seorang ulama yang bernama Basyar Marisy, dia menyatakan bahwa
Al-Qur’an adalah makhluk. Dengan tegas Imam Hanbali menyanggah pernyataan
tersebut dengan mengatakan “barang siapa yang mengatakan Al-Qur’an adalah
mahluk, makai a harus mendapatkan hukuman”. Basyar Marisy sangat marah
mendengar perkataan Imam Hanbali tersebut, ia mengadu kepada Khalifah Al-Ma’mun
yang tidak memiliki pemahaman agama. Maka sang kahlifa memerintahkan agar Imam
Hanbai diberikan hukuman berupa cambukan dan dipenjara.
Imam Hanbali
sangat sabar dalam menghadapi ujian tersebut, beliau selalu ingat nasihat dari
Imam Syafi’i agar bersabar daam menghadapi ujian ini. Imam Hanbali yang
tertahan dibalik jeruji besi tetap memanfaatkan waktunya dengan sebaik mungkin.
Selama dua tahun didalam penjara beliau mengajar kepada tahanan lainnya.
Setelah bebas dari tahanan jeruji besi, Imam Hanbali sering mengalami
sakit-sakitan. Badannya semain lemah karena terdapat bekas siksaan dipenjara.
Akan tetapi Imam Hanbali sabara dalam menjalani takdir Allah, beliau tetap
semangat mengamalkan ilmunya dengan mengajari murid-muridnya. Sehingga pada
saat berusia 77 tahun, Imam Hanbali mengalami sakit parah. Dan tepat pada hari
Jum’at tanggal 12 Rabiul Awwal 241 Hujriah Imam Hanbali meningga dunia.
Kepergiannya tentu menimbulkan kesedihan, ribuan kaum muslim mengantarjan
menazahnya menuju pemakaman. Bukan hanya kaum muslim yang berduka dengan
kepergian Imam Hanbali, kaum Yahudi dan kaum Majusyi juga merasakan duka yang
sama.
Sumber: Rahadian, H.F.(2012). Seri Empat
Imam Mazhab. Imam Hanbali Ulama Pembela Kebenaran. Solo: Tiga
Ananda.
0 komentar:
Posting Komentar