![]() |
link foto : Kaliqrafi Utsman Bin Affan - Bing images |
Oleh: Izzat Imaniya
Nama lengkap Utsman bin Affan adalah Utsman bin Affan bin al-Ash bin
Umayyah, bin Abdus Syams bin Abdi Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin
Ka’ab bin Luay bin Ghalib, al-Qurasyi al-Umami al-Makki kemudian al-Madani, Abu
‘Amr. Selain dikenal dengan Abu ‘Amr beliau juga dipanggil Abu Abdullah dan Abu
Lila. Ibu Utsman bernama Arwa binti Kriz
bin Rabi’ah bin Habib bin Abdus Syams bin Abdu Manaf. Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun keenam tahun Gajah. Beliau termasuk salah seorang
yang menerima Islam diawal perjalanan dakwah Islam. Beliau adalah orang yang
diajak Abu Bakar As- Shiddiq untuk memeluk Islam. Beliau melakukan dua kali
hijrah, pertama ke Ethiopia dan yang kedua ke Madinah. Utsman bin Affan menikah dengan Ruqayyah putri Rasulullah. Pernikahannya berlangsung
sebelum Muhammad Sallallahu Alaihi wa Sallam diutus meenjadi rasul. Ruqayyah
meninggal pada saat berlangsungnya perang badar. Inilah yang menyebabkan beliau
tidak ikut serta dalam perang badar karna harus merawat istrinya, akan tetapi tidak lupa atas izin dari Rasulullah.
Ketika Ruqayya disemayamkan di Madinah, datanglah seseorang yang membawa
kabar gembira tentang kemenangan pada perang Badar. Beberapa saat kemudian, Rasulullah
menikahkan Utsman bin Affan dengan putrinya yang lain, yaitu Ummu Kaltsum.
Ummu Kaltsum meninggal pada tahun 9 H. Para ulama berkata tak ada seorangpun
yang menikahi dua anak seorang nabi kecuali Utsman bin Affan. Oleh karena itu
beliau diberi gelar Dzun Nurain (pemilik dua cahaya). Beliau termasuk
kalangan sahabat yang pertama kali masuk Islam, orang yang pertama kali
melakukan hijrah, salah seorang dari sepuluh orang yang mendapat jaminan surga
dari Rasulullah, dan satu dari enam orang disaat Rasulullah meninggal, beliau
ridha terhadap mereka dan beliau juga salah seorang sahabat penghimpun Al-
Quran (menghafal seluruh Al-Quran didalam hati). Ibnu ‘Ibad bahkan mengatakan,
“ Tidak ada seorang khalifahpun yang mengumpulkan Al- Quran kecuali Utsman dan
al-Makmun.
Utsman bin Affan dilantik sebagai khalifah tiga hari setelah disemayamkannya Umar bin
Khattab. Diriwayatkan bahwa, pada tiga hari tersebut
orang-orang mendatangi
Abdurrahman bin Auf untuk meminta nasehat dan pendapatnya. Saat itu
tidak ada seorangpun yang mengubah pendapatnya tentang Utsman. Ketika
Abdurrahman duduk membaiat Utsman, beliau mengucapkan puji dan syukur kehadirat
Allah. Dalam ucapannya saat itu beliau berkata, “Sesungguhnya saya melihat
manusia sama-sama menolak kecuali Utsman. Pada masa kekhalifahan Utsman bin
Affan, kota Ray dapat ditaklukkan. Sebelumnya kota tersebut pernah ditaklukkan namun dilepas kembali. Pada pemerintahannya ini banyak masyarakat mengalami penyakit mimisan. Oleh sebab itu tahun itu disebut tahun mimisan ( Sanat
Ru’af). Utsman bin Affan juga terkena penyakit ini sehingga beliau
tidak bisa menunaikkan ibadah haji. Dimasa pemerintahannya juga ditaklukkan
benteng-benteng pertahanan pasukan romawi. Utsman juga mengganti al mugirah,
gubernur kufah, dengan Sa’ad bin Abi Waqqash.
Pada tahun 25 H, Utsman mencopot Sa’ad bin Abi
Waqqash dari jabatannya sebagai gubernur dan menggantinya dengan Al Walid bin
‘Uqbah bin Mu’ith. Dia adalah seorang sahabat, saudara sesusu Utsman. Pangkatan
inilah yang menjadi bencana untuknya, karena dia dianggap mendahulukan
kerabatnya dalam masalah jabatan. Diriwayatkan bahwa Al Walid pernah menjadi
imam sholat subuh sebanyak empat rakat sementara beliau dalam keadaan mabuk.
Kemudian beliau menoleh ke makmumnya seraya berkata: “ Apakah rakaatnya harus
saya tambah?”
Pada tahun 26 H, Utsman memperluas masjid
Haram, dengan memebeli tanah penduduk untuk melakukan perluasan itu. Pada tahun
27 H Mu’awiyah menyerang Cyprus. Dia menyebrang laut bersama pasukannya. Ubadah
bin Ash Shamit dan istrinya Ummu Haram binti Milhan Al- Anshariyyah ada dalam
rombongan pasukan itu. Ummu Haram terjatuh dari tunggangannya, dan mati syahid
disana. Rasulullah pernah mengabarkan tentang tentara ini, Rasulullah juga
berdoa semoga dia termasuk salah seorang dari mereka. Dia dikuburkan di Cyprus.
Pada tahun itu pula kota Arjan dan Darbijard ditaklukkan. Utsman juga memecar
Al-Amr bin Al-Ash dari jabatan gubernurnya di Mesir dan menggantikannya dengan
Abdullah bin Sa’ad bin Abi Sarah. Gubernur baru ini pergi dengan pasukannya ke
wilayah Afrika, dan dia mampu membuka wilayah darat serta pegunungan-pegunungan
Afrika. Setiap orang tentara waktu itu mendapat bagian rampasan perang sekitar
seribu dinar, ada juga yang mengatakan tiga ribu dinar.
0 komentar:
Posting Komentar