Oleh : Hilwah Tsaniyah
Memilih pantai sebagai salah satu destinasi yang harus dikunjungi
saat liburan semester adalah pilihan yang tak tergantikan sejak tiga tahun lalu
aku merantau ke Malang. Ada begitu banyak pilihan pantai yang menarik, indah dan beberapa pantai juga
memiliki keunikannya masing-masing.
Akhirnya pilihan jatuh kepada pantai tiga warna sebagai destinasi wisata
liburan semester lalu. Berbeda dari pantai sebelum-sebelumnya yang pernah aku kunjungi.
Pantai tiga warna ini harus di booking (reservasi) terlebih dahulu
karena tak hanya sebagai tempat wisata, pantai ini merupakan kawasan yang
dilindungi yang juga sebagai kawasan rehabilitas dan konservasi mangrove, hutan
lindung, juga terumbu karang.
Seperti namanya, pantai tiga warna memiliki gradasi dari tiga
warna, yakni biru, hijau, dan coklat kemerahan. Asal warna-warna gradasi itu
dari kedalaman masing-masing permukaannya, warna biru pada sisi terdalam, hijau
pada sisi terdangkal, dan coklat kemerahannya merupakan warna dari pasir pantai
tersebut.
Melihat maps, perjalanan dapat ditempuh sekitar 2 jam lebih menggunakan
sepeda motor. Namun tak semudah yang dibayangkan, salah satu dari lima motor
bannya bocor. karena sudah dua kali menambalnya kemudia bocor lagi saat di
tengah-tengah perjalanan, kami memutuskan untuk mengganti bannya di salah satu
bengkel ternama yang dekat dari tempat bocornya ban. Setelah drama ban bocor
selesai, kami langsung melanjutkan perjalanan yang sangat molor beberapa jam.
Sesampainya di depan pintu masuk pantai, kami memarkirkan sepeda
motor kemudian diminta untuk mengecek suhu badan dan mengisi data diri terlebih
dahulu di pos satu. Kemudian lanjut jalan menuju pos dua menggunakan motor.
Bagi pengguna mobil dapat memilih berjalan kaki yang jauhnya sekitar 1 km lebih
untuk sampai ke pos dua atau menggunakan alternatif lain yaitu menggunakan jasa
ojeg yang tersedia.
Motor yang ada diparkiran pun tidak terlalu padat karena pengunjung
hanya dibatasi 200 orang dalam satu waktu. Kemudian tak jauh dari tempat parkir
membutuhkan beberapa menit untuk sampai di pos dua. Pos ini merupakan tempat
tiket dan pemeriksaan barang bawaan yang dibawa saat itu untuk menghindari para
pengungjung sembarangan meninggalkan sampah disekitar kawasan rehabilitas dan
konservasi mangrove, hutan lindung, terumbu karang, dan sekitar pantai.
Setiap pengunjung disarankan untuk datang berkelompok maksimal 10
orang. Nantinya pengunjung akan ditemani seorang pemandu untuk melanjutkan
perjalanan menuju lokasi pantai tiga warna. Dari pos dua menuju pantai
membutuhkan waktu sekitar 2 jam, saran dari aku pribadi adalah hindari berpergian
ke pantai saat sedang musim hujan. Terutama jika ingin ke pantai tiga warna
ini. Jalan menuju pantainya menjadi becek, licin dan dapat mengurangi waktu
bermain di pantai.
Rasa lelahnya akan terbayarkan setelah menginjakan kaki di pasir
pantai dan melihat keindahan pantai tiga warna. Hamparan pasir putihnya yang
lembut dan deburan ombak yang tak terlalu besar itu membuat kami jadi tidak
sabar ingi segera menceburkan diri ke air. Karena setiap pengunjung hanya
dibatasi waktu 2 jam, kami tak ingin membuang waktu begitu saja. Kami memilih
untuk mengambil beberapa foto pantai dan tak lupa foto bersama-sama terlebih
dahulu. Setelah puas berfoto ria, kami langsung berenang di pinggir pantai
menggunakan pelampung yang telah disewakan.
0 komentar:
Posting Komentar