Sidang Akhir
Semester akhir
ini memang menguras waktu dan pikiran bagi sipapun yang sedang menempuh
pendidikan menuju sidang. Perpustakaan menjadi tempat ternyaman untuk mencari
referensi, searching journal dan tentunya wi-fi kampus yang sangat dibutuhkan
mahasiswa. Fakultas menjadi tempat mondar-mandir untuk mencari kepastian dari
dosen pembimbing. Itupun yang dilakukan Hanna dan Sania setiap harinya karena
memang mereka ingin mengejar sidang pertama kali angkatan mereka. “Kita harus
semangat” (kata Sania). Setelah konsultasi dengan dosen pembimbing dan revisi
secara berkali-kali, akhirnya Hanna dan Sania bisa mendaftarkan sidang akhir
skripsi, tentu sebelumnya sudah melewati ujian proposal, ujian komprehensif,
dan seminar hasil dan akhirnya sampai pada ujian penentu yakni sidang akhir
skripsi.
Malam hari sebelum esok hari sidang,
Hanna dan Sania memutuskan untuk menginap bersama di kos Sania. Semalaman
mereka mempersiapkan semuanya tanpa lupa meminta doa kepada orang tua
masing-masing.
“Assalamualaikum
Ibu Bapak”
“Waalaikumsalam
nduk, gimana kabarmu nduk? Ibu bapak alhamdulillah sehat”
“Hanna sehat
bu, Iya pak bu Hanna mau minta doanya besok Hanna akan sidang akhir kuliah
Hanna semoga dilancarkan”
“Alhamdulillah
akhirnya sidang nduk, semoga semuanya lancar dengan dosen pembimbing yang
baik-baik dan nilai yang memuaskan”
“Amiin, udah
ya pak bu Hanna mau belajar dulu untuk besok, sekali lagi Hanna minta doa dari
Bapak dan Ibu. Wassalamualaikum”
“Waalaikumsalam, alhamdulillah ya pak, anak kita sudah selesai kuliahnya, ibu sedih dengan
perjuangan Hanna untuk sekolah lebih tinggi dari teman-temannya"
Pukul delapan tepat sidang akan
dimulai. Hanna dan Sania sudah siap semua dengan baju yang terpakai ramah tanpa
lupa jam di pergelangan tangan. Mereka berdua di ruangan yang berbeda di waktu
yang bersamaan. Sebelum memasuki ruangan Hanna tidak lupa sholawat dalam hati
untuk mengurangi rasa gerogi sebelum sidang. Memasuki ruangan dengan suasana
yang sepertinya tegang, Hanna memulai dengan kata salam dan dilanjutkan dengan
presentasi skripsinya secara lancar ditambah Hanna mampu menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari dosen penguji dengan jawaban yang sangat memuaskan.
Semua penguji pun puas dengan sidang Hanna hari ini. Setelah selesai Hanna pun
keluar ruangan dan sujud syukur di sana, sampai menjadi pusat perhatian
mahasiswa lainnya. Setelah Hanna, kemudian disusul dengan Sania setelahnya.
“Alhamdulillah,
kita bisa lulus bareng ya Han, gak sia-sia lo nasehatin gwe setiap hari
..makasih ya Han”
“Itu gunanya
sahabat, selalu membangun semangat untuk hal-hal baik”
Setelah selesai semua administrasi
dengan segala hal yang harus di urus. Akhirnya mereka mendaftar wisuda secara
bersama. Selama menunggu wisuda Hanna tetap menyibukkan dirinya dengan
kegiatan-kegiatan positif dan menghasilkan uang. Sampai hari-H wisuda di gelar,
akhirnya Hanna menangis haru ketika namanya dipanggil sebagai mahasiswa terbaik
dari jurusannya. Ia menangis dipelukan kedua orang tuanya sembari berterima
kasih karena selalu mendoakan Hanna dalam segala hal. “Alhamdulillah ya Allah,
kau berikan kemudahan hamba dalam segala hal, akhirnya hamba bisa menyelesaikan
pendidikan tanpa harus menjadi beban orang tua. Terima kasih atas segala
nikmatmu” (gumam Hanna dalam hati di tengah keramaian acara wisuda).
Tamat
0 komentar:
Posting Komentar