![]() |
https://1.bp.blogspot.com/-jDJuU7ugyqU/YEH9Z362LrI/AAAAAAAAJOw/7ymyj6YFHkgB4r43L575quPThuRkhOwsQCLcBGAsYHQ/s564/SITI.jpg |
By : Muflikhah Ulya
Beberapa hari terakhir nama Siti ramai
diperbincangkan di kalangan santriwati Darun Nun. Sifatnya yang menjengkelkan
selalu menjadi topik hangat yang meresahkan. Setiap gerak-geriknya menjadi
sorotan.Baunya yang meninggalkan bekas, serta sifatnya yang tidak sopan menjadi
salah satu hal yang paling sering diperbincangkan.
Siang hari itu, suara perut
keroncongan menuntun Hana keluar dari kamar menuju ke dapur.
“Weeh laper nih, yang piket hari ini masak apa ya?” Tanya
Hana
“Aku yang piket, itu tuh masak oseng sawi putih campur bakso,
dari pagi masih utuh di wajan” Jawab Lina
“Laah kenapa ngga pada makan? Pasti ngga enak ya?” Tanya Hana
sekali lagi
“Ngawur, masakan anaknya chef Juna kok ngga enak. Ngga gitu
Han, ini tadi kan hari kamis, jadi banyak yang puasa” Jawab Nia yang sedang
duduk disamping Lina
“Ooooo..” respon Hana singkat
Tanpa berfikir panjang, Hana langsung
mengambil nasi dan sayur yang ada di wajan.
“Eeeh bentar deh, kok ini sayurnya baunya aneh ya” tanya Hana
yang kaget mencium bau tidak wajar dari sayuran tersebut
“Bau apa he” tanya Lina dengan nada kaget dan langsung menuju
dapur untuk memastikan bahwa sayur buatannya baik-baik saja
“Baunya nyenget banget, ngga tau bau apa, coba sini deh, cek
dulu, apa hidungku yang salah ya?” sahut Hana yang sedang mencoba menjelaskan
“Yeee si Hana, ini mah bukan makanannya yang bau, ini
gara-gara ada Siti, jadi dapurnya bau” jelas Nia yang ikut menyusul pergi ke
dapur
“Siti?, Siti siapa he?, santri baru?” tanya Hana kebingungan
Lina dan Nia pun langsung pergi tanpa
menjawab pertanyaan Hana. Hana hanya berdiri mematung di depan wajan sambil
melihat kedua temannya berjalan tak menghiraukan pertanyaannya. Kejadian siang
itu membuat hana penasaran, siapa sebenarnya si Siti yang diperbincangkan
orang-orang. Hana memang sama sekali tidak mengenalnya. Ini semua karena
Hanatelat kembali masuk ke pondok dengan alasan rumahnya jauh. Sehingga dia
ketinggalan informasi terkini PP. Darun Nun.
Karena perutnya sudah meronta-ronta, tanpa
berfikir panjang Hana langsung menyantap makanan yang ada dan pergi ke ruang
tengah untuk duduk bergabung dengan teman-temannya yang sedang fokus pada layar
laptopnya masing-masing.
‘Duk duk duk, kriik kriiik kriiiik’
sebuah bunyi keluar dari lemari paling ujung
“Eee gaes, denger ngga ada suara aneh?”
tanya Hana dengan nada penasaran
“Shhhhhhht, jangan rame Han, palingan
juga suara si Siti. Dia kan emang gitu, suka rame, mengganggu kemaslahatan umat”
jawab Nia yang risih mendengar Hana terus melontarkan pertanyaan
“Iya ih, nyebelin banget si Siti,
semalem dia juga lari-lari di dapur. Kayaknya sisa tempe yang kemaren diabisin
deh sama si Siti, soalnya pas aku liat piring tempat lauk tuh udah di bawah kompor
trus tempenya ngga ada” ucap Lina menambah penjelasan Nia
“Dari tadi bahas Siti mulu ih, kan
aku seriusan pingin tau, sebenernya siapa sih si Siti?” Hana mulai kesal dan
semakin penasaran
“Aaaaaaaa, minggir-minggir,
awas-awaaas” tiba-tiba seluruh santriwati yang berada diruang tengah berlarian
sambil menjerit
“Woy kenapa woy?” tanya Hana yang
kebingungan
“Awaas Han, ada Siti loncat di
belakangmu” jawab Lina dengan ekspresi panik
Hana yang sedari tadi penasaran siapa
Siti, langsung menoleh kebelakang.
“Aaaaaaa...” Hana pun langsung lari
karena terkejut dengan keberadaan Siti yang sedang duduk diam sambil memakan
bakso tepat berada dibelakangnya.
Tadinya Hana mengira bahwa Siti
adalah salah seorang santriwati baru yang belum dia kenal, namun ternyata si
Siti yang sedari tadi membuatnya penasaran adalah seekor tikus hitam seukuran
kepalan tangan orang dewasa.
“Kalian kenapa ngga bilang sih kalo
Siti itu tikus” tanya Hana dengan nada kesal
“Emang sengaja, biar kamu kenalan
sendiri sama si Siti hahaha, gimana? Cantik banget kan?” jawab Lina dengan raut
muka mengejek
“Woooo iya cantiik banget, persis
kayak kamu hahaha. Lah trus kenapa namanya Siti?” timpal Hana sambil tertawa
terbahak-bahak
“Lah iya lah Siti itu kan nama
panggilannya, kalo nama panjangnya Si Tikus hahaha” jawab semua orang sambil
menertawakan pertanyaan Hana
“Eeet dah ah, ternyata si Siti
benar-benar meresahkan ya bund”
Akhirnya terjawab sudah teka-teki
Siti yang sedari tadi Hana coba pecahkan.
05 Maret 2021
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar