![]() |
https://images.app.goo.gl/ |
Maroun An-naqqash adalah orang pertama yang
menangani seni teater dalam sastra Arab.
Beliau lahir di Sidon (Lebanon) pada tahun 1817, kemudian pindah bersama
ayahnya ke Beirut pada tahun 1825, Beliau mengabdikan dirinya untuk mencari
ilmu. Dan dia memiliki budaya yang mengungguli teman-temannya, Dia juga
memiliki pengetahuan luas tentang perdagangan dan tentang hukum, serta
menguasai bahasa Turki, Italia, dan Prancis, dan juga menguasai musik.
Maroun al-Naqqash memegang beberapa posisi
pemerintahan, termasuk sebagai kepala Buku Bea Cukai Beirut, dan diangkat
sebagai anggota Dewan Perdagangan.
Beliau juga memiliki ambisi yang kuat dalam dirinya untuk berdagang,
oleh karena itu beliau meninggalkan posisinya dalam pemerintahan kemudian
beralih ke perdagangan, dan mulai melanjutkan perjalanan untuk pencapaiannya,
pertama beliau melakukan perjalanan ke Aleppo, kemudian Damaskus, Alexandria
dan Kairo. Dan akhirnya mengembara ke Italia. Negara-negara di Eropa adalah
negara yang terkenal dengan sastra dan seni, jadi beliau banyak menyaksikan
teater dan mengetahui beberapa jenis drama dan opera disana.
Ketika beliau berada di Eropa, beliau melihat
bagaimana cerita drama/kesenian yang mereka miliki, dan bagaimana
manfaat-manfaat yang mereka peroleh dari itu. Karena itu, rasa cemburu pun
membawanya kembali ke Negaranya. jadi dia kembali dengan seribu novel yang
diharapakan seorang penulis karya seni. Dan ketika beliau melihat kurangnya
kecenderungan orang-orang sebangsanya dalam kesenian, karena kurangnya
pengetahuan mereka tentang manfaat dari itu, akhirnya dia pun menambahkan
sedikit humor, dalam karya sastra, seperti; puisi, novel, prosa dan melodi,
mengetahui bahwa puisi menarik bagi pribadi, dan prosa adalah untuk pemahaman
secara umum, dan melodi juga untuk kesenangan. Kemudian beliau juga mencoba
membuat sebuah novel murni karya sastra untuk memurnikan rakyat negaranya,
dengan menyampaikan narasi-narasi yang diperlukan, untuk menjelaskan bagaimana
manfaat dari karya-karya itu, dan memperlihatkan bagaimana kebajikan-kebajikan
dan melarang kejahatan.
Kemudian pada tahun 1845, Maroun al-Naqqash kembali
pergi ke Tarsus untuk berdagang, dan butuh delapan bulan untuk kembali ke
kampung halamannya. Kemudian pada tahun
1855 beliau menderita demam tinggi yang membunuhnya.
Maroun al-Naqqash adalah pelopor teater Arab, dan
dia memiliki tiga drama yang terkenal, yaitu: Al-Bakhil, Abu Al-Hassan
Al-Mughal dan Harun Al-Rashid, dan As-salit Al-Hudud (Pemuda yang iri).
Dari karyanya tersebut, Marroun An-Naqqas terkenal
sebagai tokoh pelopor teater Arab dengan "al-Bakhil", "Abu
Al-Hasan Al-Mughaffal". Dan teater ketiganya yang dipentaskan sebelum
beliau meninggal.Maroun An-naqqash telah banyak menyebarluaskan dan memahamkan
ilmu-ilmu pengetahuan baik dibidang sastra maupun ilmu lainnya. Sehingga
karya-karya beliaupun menjadi terkenal dan banyak dinikmati, baik oleh
masyarakat Yang ada diwilayahnya maupun masyarakat lain seluruh dunia
darigenerasikegenerasi.
Sumberrujukan:
HannaFakhturi, KitabTarikh Al Adab Al ‘Araby:
Al-AdabAl_Hadits. Beurut: DarulMaajih.
0 komentar:
Posting Komentar