Oleh: Nurmiati Habib
Sinar mentari pagi tampak tinggi
menjulang
Mengisyaratkan aktivitas sehari-hari
yang harus tetap berulang
Tanpa ada kata lelah untuk sekedar
berjuang
Hanya doa yang mengiringi hingga
layang-layang
Bukan cerita anak rebahan yang kebiasaan
bangun siang
Apalagi cerita anak mayang layaknya
kembang goyang
Bukan pula cerita anak kasmaran
yang hobinya bilang sayang
Apalagi cerita anak roman yang
setiap harinya mengarang
Melainkan kisah anak sang penebus
hutang
Hidupnya terus dihantam batu karang
Sekedar untuk makan saja rasanya
kurang
Tak ada pikiran untuk
bersenang-senang
Setiap harinya tak ada kata lupa
untuk sembahyang
Sembari menunggu sang datuk datang
menghadang
Masa muda yang seharusnya terpancar
terang
Saat ini terasa sangat minim peluang
Meratap sendiri di ujung ruang
Menengadahkan tangan berharap
dikuatkan Tuhan
Hingga akhir waktu yang
mengharuskannya berhenti bertahan
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar