![]() |
https://images.app.goo.gl/Z4HbZcM5QAjxDchR6 |
Oleh: Ahmad Nasrul Maulana
Merebaknya
pandemi selama kurang lebih dua tahun ini menyebabkan banyak kekacauan maupun
kemunduran di segala lini. Mulai penyandang status sosial tertinggi hingga pekerja
kuli hampir semuanya merasakan kepelikan akibat gejolak api pandemi. Salah satu
dampak yang nampak jelas ialah pada bidang ekonomi, bahkan dapat diibaratkan harga
yang semula tanah kini menjadi permata.
Banyak
usaha-usaha yang dikerahkan oleh pemerintah untuk menanggulangi korban wabah
virus semakin bertambah. Mulai dari physical distancing, menyerukan 3M, work
from home dan lain sebagainya. Namun di balik bentuk upaya-upaya pencegahan
itu, tersimpan banyak kekhawatiran bagi masyarakat kurang punya. Work from
home misalnya, secara tidak langsung upaya ini menuntut banyak lapangan
kerja untuk menutup aktivitas kerjanya. Akibatnya banyak buruh maupun
masyarakat yang menggantungkan hidupnya pada perusahaan, harus berhenti untuk
bekerja.
Melihat kondisi
semacam ini, dalam rangka mengurangi angka pengangguran akibat pandemi,
pemerintah meluncurkan program bantuan bagi masyarakat untuk tetap mendapatkan
hak untuk hidup secara layak. Namanya ialah kartu prakerja. Program ini
disiapkan oleh pemerintah bagi masyarakatnya yang senantiasa ingin berlatih
atau meningkatkan keterampilannya dalam berwirausaha selama pandemi.
Awalnya oleh
presiden penerima kartu prakerja diperuntukkan bagi fresh graduate dari
jenjang sekolah menegah dan kuliah untuk mengikuti pelatihan-pelatihan wirausaha
maupun kursus online tanpa dipungut biaya. Sehingga jiwa bekerjanya terpupuk
dan menghindari untuk menjadi pengangguran, padahal sebenarnya mereka
berpendidikan. Seiring berjalannya waktu, salah satu program yang dikampanyekan
presiden bernomor urut pertama ini mulai diluaskan bagi karyawan yang terkena
PHK maupun tutup usaha akibat terdampak wabah.
Prosedur
pendaftaran kartu prakerja juga terbilang cukup mudah, pendaftar bisa
memanfaatkan ganget maupun ponsel mereka untuk bisa mencalonkan namanya menjadi
penerima kartu prakerja. Dilansir dari laman resminya, prakerja.go.id, ada
beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam mendaftar kartu prakerja, diantaranya
penerima harus menyandang gelar warga negara Indonesia yang berusia 18 tahun ke
atas dan tidak sedang bersekolah maupun menempuh pendidikan kuliah. Pendaftar
diwajibkan untuk membuat akun kartu prakerja di website resmi prakerja dengan
menggunakan satu e-mail dan nomor ponsel yang aktif, karena berhasil
tidaknya pendaftaran akan dikirim melalui e-mail atau SMS sebuah kode
verifikasi.
Tidak cukup
itu, pendaftar yang telah memiliki akun maka mereka akan dibawa untuk mengisi
formulir pendaftaran dengan mengisi data diri lengkap sesuai KTP nya.
Setelahnya, pendaftar wajib mengikuti tes kemampuan dasar lalu akan muncul skor
yang diraihnya. Tes kemampuan ini berisi soal-soal terkait ekonomi juga dunia
kerja berupa pilihan ganda sebanyak dua puluh pertanyaan juga pernyataan. Jika
selesai pendaftar baru bisa mendaftarkan dirinya dengan memilih batch
sesuai gelombang pendaftarannya. Saati ini tercatat pihak prakerja telah
mengadakan sebaran bantuan prakerja hingga 14 gelombang. Seusai menunggu sekitar
empat hari setelah penutupan gelombang pendaftaran, maka informasi terkait
diterima atau tidaknya akan muncul di beranda akun pribadinya.
Melalui program
kartu prakerja, selain penerima mendapatkan ilmu dalam belantika dunia kerja,
pendaftar juga akan mendapatkan uang sebesar 600.000 selama 4 bulan. Dengan
adanya bantuan ini, pemerintah berharap penerima kartu prakerja bisa
memanfaatkannya dengan sangat baik, sehingga setelah nanti dinyatakan tidak
lagi menjadi penerima prakerja, maka mereka siap untuk mendirikan usaha atau
bahkan lapangan kerja. Pada akhirnya keresahan ekonomi yang disebabkan oleh
pandemi dapat teratasi. Perlu diingat pula, bahwa satu kartu keluarga hanya
boleh mendaftarkan dua nama saja dengan akun yang berbeda. Terimakasih semoga
bermanfaat, khususnya bagi pejuang prakerja di luar sana.
0 komentar:
Posting Komentar