Oleh: Muhammad Irhaz Irham
A ku si pecinta dalam diam
I nilah aku si pecinta yang memilih bungkam
N amun bungkam itu tak selamanya bisu
U ntuk apa melerai bungkam jika kataku selalu salah
N amun tak mengapa
S ikap dingin ini selalu terbayang bayang
W alau engkau sang mataku sudah memaafkan
N amun maaf itu masih sebatas fatamorgana
D i ucapkan tapi tak terasa di ucapkan
I nilah aku sang pecinta diam
N amun…..
I nilah pengakuan maafku wahai MATAKU
S ejujurnya tak sanggup rasa dingin ini
O rang bilang diam itu cara melerai kemarahan
F aktanya diam tak terasa menyelesaikan
Y ang nurani ini tak mampu tanpamu
A KU MINTA MAAF
N aluri ini tak pernah menerimah dan selalu mengucapkan.
0 komentar:
Posting Komentar