![]() |
http://fk.ui.ac.id/ |
Oleh : Ahmad Jaelani Yusri
Salah satu hal yang terkadang luput dari perhatian kita adalah menjaga kesehatan. Apalagi di masa muda, di mana kita merasa kuat dan sering menyepelekan perkara-perkara kecil yang justru bisa berdampak besar. Dalam hal ini adalah kesehatan pencernaan.
Minimnya pengetahuan tentang ilmu kesehatan dan gizi acap kali jadi penyebab pola makan kita yang tidak teratur. Beberapa hari yang lalu, tak disangka ada seorang teman kita yang mengalami radang usus buntu atau dalam bahasa kedokteran yaitu Apendisitis. Radang usus buntu sendiri mempunyai beberapa gejala seperti nyeri perut yang bergerak di atas pusar menuju sisi kanan bawah perut, mual, muntah, demam ringan, pembengkakan perut, bahkan nyeri saat menyentuh perut.
Sebenarnya usus buntu hanyalah sebuah saluran berbentuk tabung kecil berbentuk seperti jari yang menggantung dari sisi kanan bawah usus besar. Radang usus buntu sejatinya terjadi karena infeksi pada saluran usus buntu. Di mana infeksi itu bisa disebabkan karena akumulasi feses, interaksi benda asing yang masuk ke perut, iritasi, cedera atau trauma pada perut.
Dilansir dari halodoc.com ternyata radang usus buntu bisa menyerang 1 dari 500 orang setiap tahun. Risiko radang usus buntu pun bisa meningkat dengan bertambahnya umur, dan memuncak antara usia 15 dan 30 tahun. Bahkan menurut Harvard Health Publishing, Penyakit ini menjadi alasan utama atas tindakan pembedahan perut pada anak-anak, dengan empat dari 1000 anak mengharuskan untuk mengangkat usus buntu mereka sebelum usia 14 tahun.
Penyakit radang usus buntu sangat akrab dengan buruknya gaya hidup dalam mengonsumsi makanan. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kebiasaan-kebiasaan yang dapat meningkatkan resiko penyakit ini, di antaranya:
Pertama, sering Menahan Kentut. Kebiasaan remeh ini ternyata dapat memicu radang usus buntu karena gas yang berada di saluran pencernaan tertahan. Akibatnya membuat dinding usus menjadi tipis sehingga risikonya menjadi tinggi. Maka, usahakan agar tidak menahan kentut
Kedua, gemar Makan Makanan yang Dibakar. Tentunya saat dibakar ada bagian makanan yang menjadi hitam. Di situlah letak bahayanya karena mengandung zat karsinogenik yang dapat meyebabkan penyakit kanker dan gejala radang usus buntu. Beberapa jenis makanan tersebut adalah sate, ayam bakar atau ikan bakar.
Ketiga, daging Kalengan. Daging instan di supermarket ternyata menjadi pilihan buruk untuk dikonsumsi tiap hari. Tentu dalam proses pengawetannya diduga mengandung zat karsinogenik yang dapat memicu radang usus buntu.
Keempat, jajan Sembangan. Terkadang kita lupa memperhatikan akan kualitas dan kebersihan dari suatu makanan. Jajanan yang kurang higienis bisa menjadi penyebab infeksi radang usus buntu karena adanya bakteri seperti salmonella dan E.Coli yang hinggap di makanan itu.
Setelah mengetahui penyebabnya, sayangnya para ahli berpendapat bahwa tidak ada langkah yang bisa mencegahnya. Namun, menerapkan hidup sehat dengan rajin olahraga, makan sayuran dan buah-buahan tidak jajan sembarangan bisa menjadi pilihan alternatif dalam mencegahnya. Dan jangan lupa untuk berdoa di setiap waktu agar diberi kesehatan dan keteguhan hati dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
Sumber : Halodoc.com
0 komentar:
Posting Komentar