Oleh : Ilman Mahbubillah
I
Gus, ternyata kau masih buta.
Benar kata mereka; aku bukan benci,
hanya kecewa. Kelak jika rampung sudah
bentang sayapku suaramu tak akan
sebisik pun terdengar olehku, sebagaimana
suaraku selantang apa pun tak pernah
sampai ke telingamu
II
Malam ini aku berkelana, menyusuri tanah
hingga sampai pada celah-celah untuk
udara. Malam ini aku habis menjelma
kata-kata yang larut dalam semoga nan
paling muluk. Dan malam ini, aku membusuk
III
Lagipula, gula sudah serupa merica, dan serupa
lada. Lagipula, hari-hari melebur menjadi
setiap tenggak dan teguk. Lagipula, aku masih
bukan sesiapa, mengambang setengah mati
dalam botol-botol kaca.
IV
Dan apalah seorang pemabuk jika bukan
seorang pengemis, berlutut dan menangis.
Kami meminta pintu, jika tidak pintu maka
jendela, jika masih tidak maka setidaknya satu
lilin saja untuk temani sendiri kita. Apa pula
gelap ini jika bukan kedua tangan kami yang
sibuk menutup mata
0 komentar:
Posting Komentar