Oleh : Inayatul Maghfiroh
Pergantian tahun kerap kali diidentikkan dengan kata “revolusi, revolusi sendiri memiliki makna berubah, tepatnya perubahan yang butuh perkembangan atau perubahan yang dilakukan secara berangsung-angsur yang artinya membutuhkan proses dalam mewujudkannya. Sejauh ini, makna yang
ditangkap penulis revolusi yang kerap kali disampaikaan saat pergantiantahun, yaitu bagaimana setiap orang merencanakan perubahan-perubahan lebih baikpada tahun selanjutnya. Baik dengan cara merencanakan hal-hal baru atau memperbaiki rencana sebelumnya yang belum maksimal. Siapapun itu, semoga Allah mudahkan urusan-urusannya beserta keberkahan didalamnya.
Berbincang tentang revolusi setiap orang pasti ingin berubah, tentunya berubah lebih baik. Karena orang yang beruntung adalah orang yangharinya lebih baik dari hari sebelumnya, demikian yang seringkali kita tahu. Sebagai seorang yang sedang berada pada fase disebut pemuda, terkesan aneh untuk bila tidak berkarya, demikian yang pernah penulis dengar dari orang tua, tuntutan yang menguntungkan bukan. Dengan itu, semoga ditahun 2021 bisa menciptakan karya yang diharapkan orang tua penulis, yaitu meciptakan buku ke dua yang bisa dibaca secara umum, karena buku sebelumnya memang dikhususkan untuk orang tua saja.
Oh ya ini menyimpang sedikit dari
pembahasan, ingin berbagi saja penulis biasanya dalam keluarga kalau mau sholat
jama’ah sebelum niat sholat baca “ ilaahi anta maqsudi wa ridhoka mathlubi,
a’thinii mahabbataka wa ma’rifatak” bisa
dicoba dan diresapi maknanya, In Syaa Allah akan semakin menikmati ketika
sholat. Kemudian ketika selesai sholat tepat setelah salam kedua bagi yang
melakukannya, baca “ Alhamdulillahi robbi’alaamiin, lahaula wa la quwwata illa billahi’aliyyiladzim”
sambil bersyukur atas nikmat kesempatan sholat dan hanya karena kuasa Allah
kita bisa melakukan. Semoga bermanfaat, lanjut ya.
Selain berbicara tentang
rencana-rencana ke depan, penting kiranya mempelajari apa apa yang sudah
berlalu. Ada banyak hal yang bisa dipelajari dari hal-hal yang telah berlalu,
pada setiap hari-hari kita kerap kali dihiasi dengan berbagai hal ada kesedihan
ada kegembiraan , yang silih berganti kedatangannya, menguji setiap
manusia pada guna iman dan akalnya. Bagaimana manusia seharusnya bersikap atas
apapun pemberian Allah , bagaimana manusia berusaha untuk berhusnudzon pada
setiap takdir-takdirNya, bagaimana manusia berjuang menjadi yang baik dihadapanNya,
hingga bagaiamana manusia menikmati interaksi bersama Sang Penciptanya, yang pada
akhirnya menyadari bahwasanya ketika kita sebagai manusia berjuang
bukan lagi untuk mengetahui seberapa hebat kita mencapai tujuan, tapi untuk
menikmati seberapa nikmatnya memohon pertolongan kepada-Nya, karena pada
hakikatnya kita memang tidak mempunyai daya apapun selain atas kuasa Allah.
Untuk hal ini penulis hanya ingin menyampaikan bahwasannya ““kepada alam semesta dengan berbagai peristiwanya, terimakasih telah menjadi wasilah untuk menikmati kasih sayang Sang Pencipta, melalui hikmah-hikmah yang terkandung dalam setiap penciptaanNya”. Alhamdulillah
0 komentar:
Posting Komentar