Pusaran angin memutar
Kanan datangnya dari timur
Kehijaun pohon-pohon berbaris
Setapak kendaraan berbunyi
Jajaran atap langit diwaktu senja
Lantunan irama kubah memanggil
Seolah tidak ada kasih yang menjaganya
Keluhan yang kudengar dari beberapa cengkoknya
Seakan menarik jiwa untuk kesana
Kilau sinar di senja
Sarung dan peci sebagai penanda waktu bahwa telah masuknya kewajiban umat islam
Maghrib senandung lagunya elok
Pecah hati takj dapat disusun sesuai adanya
Bangkit kumenggapainya
Merayap kupaksakan
Mengangkat kumemohon
Berduka kusesali
Perbuatan yang telah lalu
Siraman rohani tiap malam kudengarkan
Dari ilmu-ilmu para leluhur
Terserap, diamalkan walau hanya secolek bau kasturi
Kembali kumetapa kubah putih
Disitulah tercatat bukan sebagai sejarah
Tapi hampir menyerupainya
Indah nampak dari sisi sandingnya
Namanya cocok dengan tajmahal
Hanya satu dan belum pernah kujumpai semenjak menginjak kaki dibumi ini
Ia tercatatnya di Batu
Batu indah menawan dengan buatan ilahi yang alami
Lampaiannya sungguh tak pernah hilang dari ingatan
Syukurnya pernah memandang dan menghirup udara disini.
0 komentar:
Posting Komentar