Oleh: Baedt Giri Mukhoddam Billah
Pelit adalah salah satu sifat yang dibenci oleh Nabi
Muhammad ﷺ, seperti yang ada pada hadis berikut:
عَنْ
مُوسَى بْنِ عَلِيِّ بْنِ رَبَاحٍ ، عَنْ أَبِيهِ ، عَنْ عَبْدِ الْعَزِيزِ بْنِ مَرْوَانَ
، قَالَ : سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ يَقُولُ : سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى
اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ : ” شَرُّ مَا فِي رَجُلٍ شُحٌّ هَالِعٌ
وَجُبْنٌ خَالِعٌ “
(HR.Muslim)
Dari Musa
bin Ali bin Rabbah, dari ayahnya, dari Abdul Aziz bin
Marwan, ia berkata, aku mendengar Abu Hurairah berkata,
aku mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
“Seburuk-buruk
sifat yang ada pada seseorang adalah sifat pelit yang sangat pelit dan sifat
pengecut yang sangat pengecut”
Dari sini beliau berdalih bahwasanya
Rasulullah sangat membenci orang yang pelit. Di samping itu juga sangat
bertentangan dengan prinsip beliau juga yang sangat dermawan. Bahkan beliau
pun tidak senang ketika ada yang menghalanginya untuk memberi, apa pun alasannya.
Maka dari itu Rasulullah ﷺ
sangat menganjurkan kita untuk saling memberi satu sama lain.
Diceritakan
suatu kisah seekor tikus yang sedang kelaparan di suatu tempat tinggalnya,
kemudian ia berinisiatif untuk berkunjung kepada temannya, dengan harapan dapat
meminta sesuatu untuk dimakan. Di antara teman-temannya itu adalah Sapi,
Kambing, dan Ayam. Karena si tikus telah mengenal mereka dengan sangat lama,
dengan harapan yang sangat tinggi si tikus bergegas ke kediaman mereka di suatu
kandang seorang petani.
Sesampainya
dikandang tersebut, si tikus pertama-tama menemui si sapi dan berkata kepadanya
:” wahai sapi kau adalah temanku, bolehkah aku minta sesuatu untuk
dimakan?....” mohon si tikus, kemudian sapi menjawab dengan congkaknya :”enyahlah
sana kau tikus, bikin habis jatah makanku saja. jatah makanku per-hari masih
saja kurang, masih saja kamu minta!”. Kemudian si tikus berjalan meninggalkan
si sapi setelah mendengar bentakan dari si sapi. Berikutnya si tikus
menghampiri si kambing dan berkata serupa seperti yang ia sampaikan kepada si
sapi, akan tetapi jawaban si kambing yaitu :”maaf tikus, aku tidak bisa membagi
makananku denganmu, karena sebagian makananku telah direbut oleh si sapi.”
Kemudian si tikus menimbali :”baiklah kalo begitu, aku akan menemui si ayam dan
mencoba meminta kepadanya”. Kemudian si tikus berjalan meninggalkan si kambing
dan mulai menuju si ayam dengan harapan yang sangat tinggi, karena ayam adalah
harapan terakhirnya. Sesampainya, ia mengatakan maksud kedatangannya seperti
yang ia sampaikan kepada sapi dan kambing sebelumnya. Kemudian si Ayam menjawab: ”maaf tikus, aku sudah menghabiskannya”. Akhirnya si tikus meninggalkan si
Ayam.
Dengan
begitu si tikus pulang dengan tangan kosong dan perut kosong. Setelah selang
satu minggu, si tikus didatangi oleh seekor burung beo. Ia tak hanya datang
menemui si tikus, akan tetapi ia membawa sebuah berita besar yang ingin ia
sampaikan kepada si tikus. Kemudian si burung beo menyampaikan beritanya: ”hai tikus, sepeninggalmu
dari kandang Sapi, Kambing dan Ayam, ada ular yang masuk ke rumah pak petani
itu, yang kemudian menggigit istrinya hingga meninggal, dengan begitu sang
petani harus mengadakan 7 hari Tahlilan sepeniggal istrinya itu. Satu
persatu hewan ternaknya habis disembelih untuk memenuhi hajat dari pak petani
tersebut.” Setelah menyampaikan berita tersebut, si burung beo pulang
meninggalkan si tikus.
Pada
akhirnya si tikus terselamatkan dari ular yang sedang mencari mangsa. Dan masih
ada hikmah-hikmah yang masih diambil dari kisah di atas. Bahwasanya sebuah
ujian pasti juga ada bayarannya, benar saja si tikus tidak mendapatkan hasil
dari apa yang ia usahakan secara langsung, akan tetapi diganti dengan
selamatnya dari incaran si ular. Masih bisa kita terapkan di kehidupan nyata,
ketika kita berusaha dan berdoa untuk sesuatu yang kita inginkan, akan tetapi
Allah lebih mengetahui apa yang kita butuh kan. Maka dari itu, apa pun
keadannya hendaknya kita bersyukur kepadanya. Apa pun yang diberikannya
bersyukurlah, karena itulah yang kita butuh kan.
Sumber :
https://muslim.or.id/16950-sifat-tercela-pelit-dan-pengecut.html
Cak Lontong-Mengetuk Pintu
Hati – SCTV
0 komentar:
Posting Komentar