Oleh: Nety Novita Hariyani
Semula aku hanya benih yang engkau tabur di pekarangan
Lalu benih itu tumbuh berkat naungan hujan
Setelah bermekaran, kau semat julukan ‘tak bertuan’
Padahal kau turut mengendus semerbak dari kejauhan
Sebagaimana tiada cahaya rembulan tanpa derma mentari
Akupun tiada bertumbuh tanpa pemberianmu
Meski kutahu kau tak sengaja menebar benih itu
Dalam sanubari, namamu menetap abadi
Layaknya akar, tiada pegari
Setia mengampu batang untuk tegak berdiri
Usah lelah menampakkan diri
Akan ada bahagia di kemudian hari
Diamku bukan berarti bisu
Pun bukan semata ketidakberdayaanku
Ada banyak hati yang layak dipayungi
Ketimbang memenuhi ego pribadi
Semesta mungkin bersedih karenanya
Senja hadir guna menyeka duka
Sejatinya setiap insan berhak bahagia
Namun bukan berarti kitalah alasan kebahagiaannya
0 komentar:
Posting Komentar