Akan ku tutur
Doaku padamu sekalipun melantur
Mengadu dalam rintihan ucapan
Menghayati setiap peraduan
Seperti umunya hamba biasa yang tak berdaya
Tak berdaya di kala duka
Tapi jumawa di kaka suka
Seperti tak sadar, bahwa kesukaan itu bergiliran dengan kedukaan
Didalam kedukaan ku yang sekarang
Hambamu ini tetap saja tak bisa sanggup agar tak lupa di kala senang
Untuk tak lupa di kala berbunga,
kepada engkau sang penumbuh bunga
Berdaya apaku ini mengatur jalannya hati
Tapi, sepenuhnya ku sadar hanya engkau tempat sejatinya ku bersandar
Tempat pencurahan segala peraduan
Tempat yang sepenuhnya tepat dalam ku meminta pertolongan
Tempat dalam ku pintai segala permintaan
Dan didalam kedukaan ku yang sekarang ini
Hambamu hanya meminta ini
Ini, rintihan peraduan taubatku
Taubat yang telah kulupa dalam sekian banyak waktu
Waktu yang hanya habis percuma, dengan semua kesia-siaan
Di sepanjang hidup yang sudah tak lama lagi kan berpulang
Dengan selaga ke tidak berdayaanku
Ini adalah taubatku
Dengan segala tuturku kepadamu
Ini adalah rintihan doa peraduanku.
Sabtu, 17 Oktober 2020
0 komentar:
Posting Komentar