Oleh: Muflikhah Ulya
Dermaga itu masih sama
Dikelilingi pepohonan yang kian hari tumbuh menjulang setinggi angan
Ombak yang kian hari mengikis kenangan
Karang yang tetap tegar sekuat harapan
Dan ikan yang terus bergerak selayaknya kehidupan
Sore itu
Matahari beranjak pulang meninggalkan singgasananya
Langit pun muram, wajahnya jingga kehitaman
Angin yang berhembus kencang
Perlahan memainkan hijab abu yang dia kenakan
Gadis itu masih termenung dalam diam
Membiarkan secangkir kopinya dingin tanpa alasan
Menanti langkah seseorang yang akan menemaninya pulang
Satu hari, dua bulan, tiga tahun dan seterusnya
Langkah itu tak kunjung datang
Gadis itu tetap termenung dalam diam, dan tersenyum seakan tak ada penyesalan
Dia bahagia, meskipun tidak tertawa
Dia tidak sedih, meskipun sesekali air mata menjadi saksi
Gadis itu masih menggenggam erat memori dalam ingatannya
Memutar kembali rekaman suara merdu dalam lamunannya
Meresapi makna di setiap detik, menit, jam dan seterusnya
Menjelajahi dimensi yang tanpa dia tahu jalan keluarnya
Malang, 5 Oktober 2020
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar