Oleh: Indah Mawaddah Rahmasita
Kesenjangan yang tak berarti ini,
Memiliki ribuan arti dan diksi,
Mengukir kalimat tanpa kevalidasian pasti,
Sampai-sampai hilang tak berarti,
Dirimu dan dirinya,
Bagai simbol amarah rai,
Ketika kebenaranTtuhan yang menjadi peninjau,
Maka angkasa menjadi ranjau,
Dan kehidupan menjadi kehangusan nestapa nan abadi,
Merintih, merindu, dan kesakitan
Dalam keengapan amarah sang rai,
Menjadikannya bak tong dalam kekosongan,
Menghitam dalam lingkaran setan
Menyesatkan para pengikutnya,
Oh amarah rai,
Pergilah, jangan kau ada ada di sini
Biarkanlah kami terbebas dari belenggumu
Biarkanlah kami tetap di sini
Bersama keyakinan kami
Tanpa kau yang membelakangi kami
Amarahrai
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Mantappu jiwa, ditunggu puisi-puisi selanjutnya.
BalasHapus