Achsanul Fikri Arrizki
Kita semua pasti
pernah melakukan hal yang entah secara sengaja maupun tidak sengaja menyakiti
diri sendiri, baik itu dari segi fisik maupun mental. Kita pasti pernah kagum
dengan seseorang dan itu normal its totally normal. Tapi tahu gak sih kalo itu
bisa bikin mental kita jatuh dan ngerusak mental kita sendiri? Kita pasti
pernah kagum banget sama orang sampe bilang “ kok bisa ya dia kayak gitu?” “wah
dia ganteng/cantik banget” “dia kok bisa ya pinter banget?”. Itu normal banget
kalo itu bisa bikin semangat kita jadi makin naik dan makin terpacu untuk
memperbaiki diri. Tapi kalo sebaliknya? Jadi insecure, gak pede dan malu untuk
tampil sampai bikin kita stres, down, dan ngerasa gak layak untuk jadi seperti
mereka itu sudah hal yang kelewat batas dan gak baik untuk diri kita sendiri.
Kita boleh kok membandingkan diri sendiri sama orang lain selama itu bisa bikin
kita jadi lebih baik lagi and don’t too much jude cause its bad for you.
Lalu apa yang harus
kita lakukan? Berangan-angan saja atau harus memulai bertindak untuk membuat
perubahan? Pilihannya ada dua : pertama, kita bekerja lebih giat dan lebih
keras seperti apa yang mereka lakukan untuk mencapai dititik seperti apa yang
mereka capai. Kedua, kita jadi diri sendiri dan ngembangin potensi diri.
Kita gak pernah
tahu apa yang mereka lakukan untuk bisa sampai dititik mereka berada. Kita gak
pernah tahu seberapa besar usaha mereka untuk berhasil. Dan kita gak tahu
mungkin mereka rela begadang semalaman, rela ngurangin makan, rela kerja siang
dan malam hanya untuk sampai dititik tertentu yang bikin mereka berada di atas.
So, kalo kita gak pernah bekerja dan berusaha seperti apa yang mereka
lakukan kita gak berhak buat bandingin diri kita dengan apa yang sudah mereka
capai (itu penghinaan namanya). Kalo kita gak bisa bekerja dan berusaha seperti
mereka , maka lupakan cara yang pertama ini.
Cara yang kedua
adalah cara yang sangat dianjurkan karena kita tak perlu meniru kebiasaan orang
dan bisa bikin kita lebih menggali potensi diri. Kita bisa jadi lebih leluasa
untuk menjadi diri sendiri dan berhenti memiliki kebiasaan insecure dan
membandingkan diri dengan orang lain. Kita semua paham dan setuju bahwa setiap
manusia itu unik dan memiliki keunikannya masing-masing. Kita juga gak asing
dengan kata-kata motivasi yang sangat masyhur yaitu be your self dan
kita juga gak asing dengan quote dari yang digagas oleh Albert Einstein
yang bilang bahwa setiap manusia itu jenius, jika kita meminta seekor ikan
untuk memanjat pohon maka selamanya dia akan merasa bodoh. Kita semua setuju
dengan kata motivasi yang hebat ini, lalu pertanyaannya adalah how to be our
self? And how to do that? Gimana caranya kita bisa jadi diri
sendiri? Jawabannya hanya satu kata yaitu CARI. Kita gak mungkin tahu apa
potensi diri kalo kita gak pernah mau nyari. Jangan pernah berharap untuk
mencapai titik tertinggi dan berhasil hanya dengan berangan-angan saja. Kalo
kita gak pernah mau nyari apa passion kita, gak pernah nyari apa potensi terbesar
kita, dan apa nilai plus yang ada dalam diri kita, kita gak bakal bisa maju dan
grow up.
Gimana cara
nyarinya? Gimana cara kita menggali potensi diri kita? Ada banyak sekali hal
yang bisa jadi batu pijakan untuk menggali potensi terbesar diri, salah satunya
adalah mencoba hal baru, mengikuti kegiatan-kegiatan organisasi, komunitas,
maupun mempelajari hal baru lewat kursus yang marak di berbagai tempat. Semua
itu bisa menjadi batu pijakan kita untuk berkembang dan berkembang. Selama ada
kemauan untuk mencari pasti kita akan sampai pada titik yang kita cari.
Pertanyaannya, mau gak kita menggali potensi diri kita? tau
gak kita ngabisin waktu untuk fokus nyari passion kita? Atau kita hanya
pasrah dan menunggu waktu berjalan beegitu saja, atau yang lebih buruknya lagi
menghabiskan waktu dengan hal yang sia-sia tanpa ada suatu usaha. Semua itu
terserah pada anda.
0 komentar:
Posting Komentar