Berbayang kedatangannya pun tak
pernah
Tegur sapa atau bahkan bersalaman
pun tak sejenak pun terbesit
Namun kini kehadirannya merajalela
Siap memeluk tak pandang usia...
Tua muda miskin kaya bayi dewasa
Semua dipandang sama bak lama tak
sua
Indonesia sedang tidak baik-baik saja. Wabah penyakit kini menjadi
momok yang paling mengancam diluar rumah. Dahulu sakit batuk adalah hal biasa
atau bisa jadi hal yang sangat lumrah dialami oleh warga Indonesia. Suhu badan
tinggi akan mudah ditangani oleh tangan biasa. Cukup siapkan handlap
yang sudah direndam air dingin maka suhu badan akan berangsur turun. Ramuan
tradisional yang masih diyakini hingga kini adalah tumbukan bawang merah
dicampur minyak kayu putih. Sudah ampun redakan panas.
Namun kini batuk dan panas tidak selumrah biasanya. Kehadirannya
sungguh menakutkan. Bahkan sungguh-sungguh tidak diharapkan. Bukan tanpa sebab.
Wabah penyakit Corona Virus atau disebut juga Covid-19 adalah musuh terbesar di
dunia saat ini. Kedatangannya yang tiba-tiba dan mampu menumpas ribuan orang
dalam seluruh dunia. Sangat tidak bisa dianggap remeh. Gejala awal yang
dimunculkan adalah sakit tenggorokan dan suhu badan diatas normal. Pun tanpa
gejala apapun sudah dapat terjangkit virus ini.
Gembar-gembor pola hidup sehat yang sebelumnya dilakukan ala
kadarnya kini benar-benar terjaga. Pola cuci tangan dengan sabun sedang gencar
dilakukan. Belum lagi komposisi penunjang anti septik yang juga mulai
menghilang dari pasaran. Harga pasaran alat kesehatan melonjak hingga 10X lipat.
Mendadak banyak orang pintar ahli kesehatan. Meracik cairan anti septik
bermodalkan youtube dan kemudian dijual dalam kemasan-kemasan tak
berlabel. Sungguh hebat.
Tidak hanya itu. Wabah ini mampu memunculkan aturan-aturan yang
harus dipatuhi. Lembaga pendidikan dipasifkan, pekerjaan dikerjakan di rumah,
kuliner hanya melayani take away, hingga destinasi wisata ditutup. Ada
apa gerangan?
Tenaga medis berada pada garda depan memerangi ancaman nyata ini.
Menjadikan dirinya sendiri sebagai tameng. Hingga bayangan akan ‘gugur’ mampu
disingkirkan demi kemanusiaan. Kapasitas rumah sakit melonjak tinggi. Tidak
sesuai dengan daya tampung. Alat-alat medis mulai sulit didapat. Ada apa ini?
Lekas sembuh bumi ku....
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar