Oleh: Riska Khoirun Nisa
Badan Pusat Statistik, pada tahun 2018
memaparkan, pengguna Handphone dan internet terdapat 143 juta jiwa di
Indonesia. Mulai dari pengusaha, para kawula muda hingga anak-anak usia belia,
semua tidak lepas dari Smartphone dimanapun dan kapan pun mereka berada, seolah
tak mau berpisah dari gadget. Siang dan malam, whatsapp, youtube dan instagram selalu
ada dalam genggaman tangan. Gaya hidup barupun datang, berfoto selfie jadi
kebiasaan, apapun aktivitasnya, mau makan,
jalan-jalan bahkan mau sembahyang, seakan harus dipublikasikan. Media
sosial telah hadir menjadi sebuah kebutuhan. Semua ini mampu melalaikan
manusia, hingga banyak jiwa-jiwa yang lupa, lupa usia, lupa ibadah, lupa
keluarga dan bahkan lupa segalanya.
Sebagaiman telah dijelaskan dalam
Al-Qur’an tentang Peran Teknologi di Era Millenial, surat Al-Hujarat ayat 6
sebagai berikut :
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ
فَاسِقٌ بِنَبَإٍ فَتَبَيَّنُوا أَنْ تُصِيبُوا قَوْمًا بِجَهَالَةٍ فَتُصْبِحُوا
عَلَى مَا فَعَلْتُمْ نَادِمِينَ (٦)
Artinya : “Hai orang-orang
yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, Maka periksalah
dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa
mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.”(QS.
Al-Hujarat : 6)
Prof. Dr. M. Quraish Sihab
didalam tafsirnya Al-Misbah menjelaskan, ayat di atas menggunakan kata in yang berarti jika, yang biasa digunakan untuk sesuatu yang diragukan. Ini mengisyaratkan jika
orang-orang fasik datang membawa berita pada orang-orang beriman, maka kita patut
meragukan.
Dalam ulasan tafsir ini
dipaparkan, orang-orang fasik dan munafiq menyadari bahwa kaum beriman tak
mudah dibohongi karena Islam mengajarkan umatnya untuk berhati-hati, dan cerdas
memilah informasi agar tidak mudah termakan fitnah atau menyebarkan berita yang
akhirnya menjadi ghibah.
Namun, keterbukaan media informasi bisa
membuat hidup kita mudah, tapi juga bisa membuat kita celaka, ada orang yang
masuk penjara gara-gara memposting status dusta. Tak jarang permusuhan dan huru-hara
terjadi gara-gara informasi yang mengadu domba. Belum lagi kisruh politik yang
kerap terjadi menjelang pesta demokrasi ditahun 2019,turut memperkeruh suasana hingga
timbul sindiran, cacian dan makian, hingga ujaran-ujaran yang berujung pada sara.
Itu semua tak lepas dari
berita hoax yang semakin merajalela.
Sebagaimana dijelaskan
dalam lantunan syair sebagai berikut:
Hoax ada setiap waktu
Informasi tak menentu
Dari sumber yang tak tahu
Buat masyarakat ragu
Cobalah kita renungkan
Sebelum kan di sebarkan
Cermatilah isinya
Pahamilah sumbernya
Yo
yo ayo lawan hoax yo ayo
Lawan
hoax yo ayo
Lawan
hoax jadilah netizen cerdas
Mewujudkan masyarakat
damai dan pandai memilih berita yang benar. Sebagaimana
penjelasan Al-Quran
Surah Al-Isro' ayat36 yang menjadi solusi dan kuncinya sebagai
berkut:
وَلَا تَقْفُ مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ ۚ
إِنَّ ٱلسَّمْعَ وَٱلْبَصَرَ وَٱلْفُؤَادَ كُلُّ أُو۟لَٰٓئِكَ كَانَ عَنْهُ
مَسْـُٔولًا
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan, dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungjawabannya.” (QS. al-Isro':36)
Imam
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya menjelaskan dengan hadits dari ibnu Abu
Talhah dengan riwayat dari Ibnu Abbas. Makna la taqfu ialah la taqul
dalam ayat tersebut berarti jangan menuduh seseorang tanpa pengetahuan yang
nyata. Allah akan meminta pertanggung jawaban atas semua perbuatan.
Ayat itu jelas menasi hati kita
agar bijak, jujur dan tidak mengada-ada, apalagi berdusta.
Dengan
demikian, dari uraian di atas dapat dipetik beberapa kesimpulan yaitu:
Yang pertama setiap muslim harus
melakukan tabayyun yaitu mengkonfirmasi setiap informasi dengan hati-hati.
Yang kedua, menghindari prasangka
keji yang belum terbukti ketika kita menerima sebuah informasi
Dan yang ketiga berbicara yang
baik atau berdiam diri, tak asal percaya dan berpikir seribu kali sebelum menyebarkan
berita terkini agar tidak ada pihak yang tersakiti
Oleh
karenanya,
Hai
saudara saudaraku orang Arab,هيا بنا نستعمل وسائل
الإجتماعية بالموزون
Hai
saudara saudaraku orang Inggris, Let’s use Social Media wisely
Hai
saudara saudaraku orang Jawa, Monggo sareng-sareng guna’aken Sosial Media klawan bijak
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar