Oleh: Nety Novita Hariyani
Sedang hangat diperbincangkan sekarang terkait dengan wabah yang
menjangkiti manusia di seluruh penjuru dunia. Banyak yang memperdebatkan asal
muasal virus ini ada, ada yang berpendapat adanya virus ini sebagai konspirasi
untuk memperoleh keuntungan di bidang medis, ada juga yang berpendapat virus
ini sengaja dibuat untuk persiapan perang dan masih banyak lagi teori lainnya.
Namun teori-teori ini masih diragukan karena tidak ada bukti yang kuat untuk
menunjukkan teori tersebut.
Berbicara mengenai akibat dari adanya virus corona, segala bentuk
kegiatan diluar rumah terutama kegiatan yang membutuhkan khalayak ramai
dihimbau oleh pemerintah untuk memberhentikan sementara kegiatan tersebut hingga
keadaan benar-benar membaik. Pasalnya virus ini mewabah dengan cepat dan banyak
korban yang harus tutup usia akibat terjangkiti virus ini.
Lalu apakah kita harus isolasi dirumah? Untuk saat ini perlu
kiranya untuk mengikuti himbauan pemerintah #dirumahaja karena berdasarkan
statistik penderita corona kian hari kian meningkat, ditambah lagi
fasilitas yang dimiliki rumah sakit yang ada di negara +628 masih kurang
dalam penanganan corona. Maka dari itu, daripada kita terjangkiti kemudian
merugikan orang lain, lebih baik kita mencegah dari awal. Bukankah lebih baik
mencegah daripada mengobati?
Isolasi dirumah bukan berarti kinerja otak kita juga berhenti.
Masih banyak kegiatan indoor yang dapat kita lakukan seperti menulis suatu
karya, membaca buku, dan belajar. Keterampilan yang kita miliki bisa kita
kembangkan dengan bantuan digital, tidak harus bertatap muka. Pemberlakuan social
distancing juga tidak menuntut kita untuk tidak saling berinteraksi satu
sama lain lewat media sosial. Dalam hal kegamaan, waktu yang kita miliki harus
dimanfaatkan sebaik mungkin untuk senantiasa beribadah terutama berdoa semoga
wabah ini dapat teratasi segera mungkin.
Namun masih banyak yang kurang sadar akan bahayanya virus ini,
mereka menyepelekan penyakit ini bermodalkan “keyakinan”. Keyakinan memang hal
yang paling penting, tetapi juga harus dibarengi dengan ikhtiar. Banyak juga
dari mereka tetap melakukan aktivitas di luar ruangan bukan semata kehendak
mereka melainkan keadaan ekonomi yang kurang mencukupi sehingga memaksa mereka
untuk berjuang ditengah merebaknya virus ini. Dengan adanya tulisan ini, saya
harap pembaca dapat dengan bijak menyikapi permasalahan yang terjadi sekarang.
Ayo bantu pemerintah untuk meminimalisir merebaknya penyebaran virus corona!.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar