Oleh: Mulikha Ulya
Seperti biasa,
hari Kamis malam Jum'at ada kegiatan tahlilan di masjid Baiturrahman. Dan kami
santri Darun Nun sudah pasti memiliki kewajiban untuk mengikuti kegiatan
tersebut. Kegiatan kali ini ditemani rintik rintik hujan, semakin menambah
khusyu' suasana waktu itu. Bahkan saking khusyu'-nya, ada beberapa santri yang
tertidur pulas. Setelah pembacaan tahlil selesai, dilanjutkan dengan sesi makan
dan ramah tamah.
Disela sela perbincangan. Ada salah
satu teman menepuk pundakku sambil berkata
"Dek, tadi diminta untuk
bantu masak sayur SOP untuk sarapan besok".
"Oo nggeh mbak, sayurnya udah
dibeli?" Jawabku.
"Ngga perlu dek, nanti dikasih
dan diantar ke pondok" Sahutnya.
"Okay mbak, siap"
Setelah sholat
berjama'ah isya', kami melanjutkan kegiatan. Karena sekarang hari Kamis, maka
kegiatan hari ini adalah language section atau kurang lebih kegiatan
berbahasa yang langsung dipimpin oleh divisi bahasa pondok. kegiatan itu
berlangsung sampai pukul 21.00 WIB. Setelah itu kami masih memiliki satu agenda
lagi, yakni rapat koordinasi untuk acara ziarah wali yang akan dilaksanakan
dalam dua hari lagi. Rapat itu berlangsung sangat lama, karena memang banyak
hal yang harus didiskusikan, mulai dari dresscode sampai teknis kegiatan. Waktu
menunjukkan pukul 22.15. Dengan mata yang sudah mulai tertutup dan jalan
sempoyongan kami berjalan pulang menuju pondok. Di perjalanan kami baru ingat
kalau masih memiliki kewajiban untuk memasak sayur sop. Sesampainya dipondok
kami pun bergegas menuju dapur, langsung mengambil pisau dan menyiapkan segala
macam sayuran yang sudah siap kami potong potong.
Waktu
menunjukkan pukul 23.00 WIB. Mata kami sudah tidak dapat diajak berkompromi
lagi. Kami pun bergegas untuk menyelesaikan masakan itu secepat mungkin. Tiba
tiba salah satu patner masakku memecah konsentrasi kami
"Eh bawangnya ngga ada gengs,
cuman ada bawang putih doang, dikit lagi, kayaknya ngga cukup deh buat
masak"
"Sure? Lah trus gimana
dong??". Aku pun kaget mendengarnya, mana
bisa masak tanpa bumbu.
"Yaah mau gimana lagi, beli
lah". Sahut patner masakku yang lain.
"Mana ada orang jual bawang jam
segini ??".
"Eh iya ya, yaudah deh beli
bumbu bubuk yang udah jadi aja, kan ada di Alfamart, pasti belum tutup"
"Siapa yang mau keluar?"
"Dih males banget, udah malem
gini, ngantuk lagi"
"Yaa mau gimana lagi"
Akhirnya kami pun memutuskan pergi
ke Alfamart untuk membeli bumbu tersebut. Sesampainya disana, eh ternyata
Alfamart nya udah mau tutup.
"Mbak mbak, masih boleh beli
ngga mbak?, Cuma bentar kok"
"Yaudah mbak, cepetan ya !!"
"Okay mbak siap, emmm mbak
bumbu sop nya ada kan ya?"
"Waaah maap ya mbak, lagi ngga
ada stok nya"
"Yaaaah, yaudah deh mbak
makasih ya"
Kamipun kebingungan karena tidak
menemukan bumbu tersebut, akhirnya kami memutuskan untuk lanjut mencari
Alfamart lain yang buka 24 jam. Kami berharap mereka masih punya stok bumbu
sop. Setelah sampai di Alfamart tersebut, ternyata kami juga tidak mendapati
bumbu tersebut.
"Gimana dong, kayaknya emang
ngga ada deh" kataku.
"Yaudah mau gimana lagi, pulang
aja wes"
"Eh bentar deh, ini ada bumbu
kaldu jamur, kayaknya enak kalo buat sop, lumayan lah, biar ada rasa
dikit" Saranku.
"Yaudah deh itu aja, yuk buruan
bayar !!, ngantuk nih"
Waktu
menunjukkan pukul 23.35. kami sampai di pondok dan segera menyelesaikan sesi
potong potong yang sedari tadi belum selesai. Waktu berjalan begitu cepat.
Pukul 24.00 kami selesai memotong segala macam sayuran yang akan dimasak.
"Ngga usah tidur dah mbak, dua
jam lagi masak".
"Iya dah, lagian aku juga mau
ngerjain tugas, belum selesai nih".
"Ooo okay, kita nugas bareng
yaa".
Waktu sudah
menunjukkan pukul 02.00. aku belum selesai mengerjakan tugasnku, dan mataku
sudah tidak bisa dinego lagi. Aku pun tertidur.
Waktu
menunjukkan pukul 02.30. aku tiba tiba terbangun karena terkejut mendengar
suara alarm yang berdering.
"Lah udah jam setengah tiga,
duh sayurnya belum dimasak" gumamku.
Aku pun segera pergi ke dapur dan
merebus air untuk sayur sop. Sembari menunggu air itu mendidih, aku lanjut
mengerjakan tugas kuliahku yang belum selesai.
Waktu menunjukkan
pukul 03.00. Tanpa tersadar, aku tertidur lelap di depan laptop. Dan seketika
terbangun karena mendengar beberapa alarm berdering bersahutan.
"Astaghfirullah, sayurnya belum
dimasukin"
Dengan jalan sempoyongan dan mata
tertutup, aku berjalan menuju dapur untuk merebus sayuran tersebut. Sembari
menunggu matang, aku kembali duduk di depan laptop untuk melanjutkan tugas yang
sedari tadi belum rampung.
Waktu
menunjukkan pukul 03.30. Dan lagi lagi aku tertidur di depan laptop. Kemudian
terbangun karena bermimpi sayuran yang kurebus telah hangus. Seketika aku lari
menuju dapur, dan untungnya tidak seperti di dalam mimpi, sayur itu baik baik
saja. Aku baru teringat jikalau masakannya belum dikasih garam. Dengan mata
yang tertutup karena ngantuk. Aku menuangkan beberapa sendok garam. Lalu
mencicipinya.
"Emmm kok ngga ada rasa ya,
atau mungkin kurang garam, atau mungkin aku ngga bisa ngerasain gara gara
kebanyakan minum kopi tadi" gumamku.
Tanpa berpikir panjang, aku
menambahkan beberapa sendok garam dan mencicipinya lagi.
"Emmm lah lah, asin banget,
kayaknya kebanyakan deh, walaaah, ini nih gara gara masaknya sambil tidur" gerutuku setelah melahap satu sendok kuah sayur sop.
Waktu
menunjukkan pukul 03.45. Salah satu patner masakku terbangun. Dia membuka panci
yang berisi sayur sop lalu mencicipinya.
"Lah kok rasanya gini, asiiin.
Lah ini juga kok bawangnya ngga dimasukin, kaldunya juga masih utuh"
"Eh iya ya, ya Allah lupa. Kok
bisa loh, udah udah langsung masukin aja sekarang".
Setelah semua bawang dan beberapa
sendok kaldu dimasukkan, kami mencicipinya kembali.
"Mmm it's better, meskipun
asin"
"Udahlah nggapapa, yuk siap
siap sholat Subuh"
Kamipun bergegas untuk bersiap siap
sholat subuh.
(Waktu sarapan)
Kami segera bersiap menghidangkan
makanan. Menuangkan beberapa sayur sop sambil berdoa semoga rasa asinnya ngga
terlalu berasa.
"Yuk mbak, yang sudah selesai
ngaji langsung makan nggeh !!" ucapku. Beberapa
dari santri tersebut mengambil piring piring yang telah berisi nasi dan lauk
lengkap dengan sayur sop nya.
"Mmm mbak mbak gimana rasanya?
Terlalu asin ngga?" Tanyaku kepada salah satu santri.
"Engga kok enak, kuah nya
berasa" jawabnya
"Alhamdulillah, tak kira
keasinan, soalnya semalem aku ngasih garemnya banyak banget, ya wes mbak
lanjutin makan !". Yaah akhirnya
kami dapat bernapas lega karena telah berhasil memasak sayur sop meskipun
dengan mata tertutup karena ngantuk.
See you next week. Semoga masaknya
ngga sambil tidur lagi hehe.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar