Oleh: Syahid
Hari itu ku diselimuti pikiran-pikiran yang membuatku
harus berfikir keras, ada banyak tugas kampus dan pekerjaan pondok lainya yang
harus ku selesaikan, lain lagi uang jajan untuk bulan ini sudah mau menipis
karena kebutuhan diawal semester entah, dari buku matakuliah,makan, lain lagi si Motor ku Si Blacky yang harus
masuk bengkel. Memang si setiap bulanya
aku dapat kiriman dari orang tua tapi menurutku itu belum cukup untuk memenuhi
hidup ku dikota metropolitan ini,.
Embun pagi mulai berhampar diatas sadel motor yang
terparkir di depan pondok, dering hp dari kamar ku terdengar bisik, ternyata
itu panggilan telpon dari ustadzku
dibatu yang juga lagi ngambil pasca
sarjana di kampus 2, entar kebetulan atau
memang rejeki dari Tuhan beliau nawarin kerjaan di tempatnya, kebetulan
aku juga lagi kurang bulan ini “ fikir ku saat itu “ ya walaupum itu cuman
pekerjaan harian tapi lumayan lah bisa
nambah nambah untuk biaya hidup, anak rantau mah kalau kerja engga usah gengsi-gengsi
lagi pula engga ada yang kenal kok “kata ustadz ku” di telpon
Aku bersama teman ku Rian yang juga masih satu pondok denganku berangkat bersama . Pagi itu
dengan semangat pagi kami berangkat untuk mengumpulkan sebongkah rezeki, ya
maklum lah Mahasiswa, hidupnya adalah perjuangan dan matinya dalah jihad kata
salah satu teman ku dikamus “kan penuntut ilmu jadi jihad fisabilillah”.
Sesampainya di sana kami tidaknya hanya berdua tapi ternyata banyak mahsaiswa
pasca yang juga kerja disana. Kami mulai kerja untuk beberapa pekerjaan kecil
seperti lap lap piring dan bantu angkat angkat barang, menurut ku kerjaanya
lumayan santai bersama sama sambil diskudi diskusi kecil bersama para senior
pasca,
Mulai membuka karpet untuk kita duduk sama sama melakukan
pekerjaan, sambil diskusi awalnya mereka diam diam sambil memulai kenalan “
syahid dari sulawesi” dan ternyata rata rata dari mereka adalah seorang perantau
juga, ada yang dari sumatra, kalimantan dan jugag sulawesi banyak disana, yang
notabenen mereka baru aku kenal karena tidak ikut di organisasi daerah
dimalang, aku pun mulai membuka pertayaan untuk diskusi kecil mengenai mata
kuliah yang aku kurang paham di kampus dan Alhamdullah banyak pelajaran dari
mereka yag dapat kami ambil terutama motivasi hidup, kata salah satu mahasiswa yang
mengambil program Doctor di kampus 2 “saya kerja keras, karena saya sadar bukan
anak orang kaya”, itu kata yang kembali memompa semangat belajar ku
Sampai matahari mulai tergelincir di upuk mata kami pun
masih bekerja menuntaskan pekerjaan, saat azan magrib kami mulai istirahat
untuk shalat dan makan malam, selepas magrib suasa kembali seperti semula kami
kembali menuntaskan pekerjaan, seketika pak udung (kordinator pekerja)
memanggil saya, kamu yang disana sini, iya pak ada apa, kamu panggil teman mu 8
orang untuk itu ke bantu di hotel santika, waw di benak ku kerja di hotel pasti
enak ni, kami berangkat bersama supir menuju hotel santika di kota malang kira
kira setengah jam perjalanan, waktu isya telah tib atapi kami tetap dalam
pekerjaan,sesampai dihotel kami hanya menunggu tampa sebuah pekerjaan disana
smapai larut malam tiba kira kira pukul 23:00
kami mulai pekrjaan sampai larut malam dan istirahat diwaktu itu.
Kami pulang dilarut malam dengan si backy julukan untuk
motorku disitu aku merenung akan sebuah pekerjaan yang teryata segais 1 perak
untuk hidup itu bukan hal yang mudah, butuh kerja keras dan cinta, karena
dengan kerja keras dan cinta akan mematahkan kata mengeluh dan putus asa, kerja
lah karena cinta dan kembalilah untuk cinta.
Wassalamu alaikum wr.wb.............
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar