Oleh: Nur Sholikhah
Catcalling, adakah yang
pernah mendengar istilah itu? Mungkin banyak perempuan yang belum mengetahui
istilah ini, tapi mereka sudah sering mengalami apa yang disebut dengan catcalling.
Entah itu saat di kampus, di jalan, atau di tempat-tempat lainnya.
Istilah catcalling didefinisikan sebagai siulan, panggilan
dan komentar yang bersifat seksual dari seorang laki-laki kepada perempuan yang
lewat di hadapannya. Sudah pahamkan? Ini pasti sering dialami oleh seorang
perempuan, tak peduli dia sedang berpakaian tertutup atau tidak. Tak peduli ia
memakai penutup kepala atau tidak.
"Neng cantik, mau ke mana?"
"Duh, gadis manis jalannya kok cemberut aja."
Ucapan-ucapan tersebut sering kali dilontarkan oleh laki-laki entah
itu hanya sebagai bahan candaan atau tidak. Yang jelas perasaan kaum perempuan
saat mengalami catcalling itu tidak nyaman, meskipun itu hanya sebuah
candaan. Perempuan merasa direndahkan, takut, ingin marah, akhirnya memilih
diam, dan segera berlalu agar tak berkepanjangan.
Ucapan-ucapan dan siulan-siulan itu masih sering dianggap remeh
baik oleh kaum lelaki maupun kaum perempuan sendiri. Padahal hal-hal sepele itu
lah yang bisa berujung pelecehan seksual secara fisik. Perempuan menganggap
ucapan dan siulan-siulan tersebut merupakan suatu hal yang wajar. Padahal itu
adalah kesalahan yang besar. Dan akhirnya tidak banyak perempuan yang berani
melawan. Sehingga angka pelecehan seksual di jalan semakin menghantui
perempuan.
Perempuan dan laki-laki memiliki hak yang sama untuk mendapatkan
ketenangan dan kenyamanan saat berjalan tanpa ada siulan atau komentar, apalagi
mengenai anggota tubuh. Dan sering kali perempuan malah sebaliknya, sering mengalami
catcalling bahkan pelecehan seksual secara fisik. Hingga terkadang
merasa sangat malu dan takut menjadi perempuan saat berjalan di depan para
lelaki.
Untuk kaum lelaki yang masih sering melakukan catcalling
bahkan kepada temanmu sendiri, hentikan! Hormati dia meskipun terkadang cara
berpakaiannya belum sempurna. Jangan hanya menyalahkan mereka karena cara
berpakaiannya, lihatlah pada dirimu sendiri yang belum bisa menjaga hati dan
mata. Jangan hanya perempuan saja yang diajarkan cara untuk menghindari
pelecehan seksual tetapi lelaki juga harus diajarkan cara untuk mencegah
tindakan pelecehan seksual.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar