Oleh : Siti Khoirun Niswah
Para istri
Rasulullah merupakan wanita yang pasti masuk surga. Mereka merupakan wanita
yang paling mulia diantara wanita-wanita yang lain, baik dalam kehidupan di
dunia maupun di akhirat. Mereka semua juga menjadapatkan gelar ummul mukminin,
artinya para istri Rasulullah menjadi panutan bagi setiap ummat. Sebelas istri
Rasulullah yang patut kita teladani sebagai hujjah kita dalam bersikap dan
berakhlaqul karimah. Sebagai wanita kita perlu mencontoh akhlak para istri
Rasulullah agar wanita mengetahui dimana kemulian seorang wanita. Sebelas istri
Raulullah diantaranya ialah Khadijah bintu Khuwailid, Sa’udah bintu Zam’ah
bin Qois, A’isyah bintu Abi Bakr Ash-Shiddiq, Hafshoh bintu Umar bin Khattab,
Zainab bintu Khuzaimah, Ummu salamah bintu Abi Umayyah, Zainab bintu Habsyi,
Juwairiyah bintu Al-Harist, Ummu Habibah bintu Abi Sufyan, Shafiyah bintu
Huyai, dan Maimunah bintu Al-Harist.
Semua istri Rasulullah sudah pasti masuk surga bersama Rasulullah
Saw. Dari beberapa istri Rasulullah semuanya dapat kita jadikan ibroh,
sebab semua istri Rasulullah memiliki kemuliaan yang tinggi. Semua sifat baik
yang dimiliki seorang wanita pasti sudah ada pada sifat dan diri para istri
nabi. Namun mereka memiliki ciri khas dan keunggulan masing-masing. Semua istri
Rasulullah cantik, salah satu istri Rasulullah yang memiliki kecantikan dan
paras yang mendambakan hati ialah Juwairiyah bintu Al-Harist. Paras jelita
mempesona, memandang pesona pandangannya terpadu dalam aura wanita bangsawan.
Dalam setiap masalah yang menimpa dirinya, dia pula yang memberikan semangat
dan kebaikan lewat sebuah kebebasan.
Juwairiyah bintu
Al-Harist merupakan wanita yang berasal dari Bani Mushtholiq. Sebelum menikah
dengan Rasulullah ia menjalani rumah tangga bersama putra pamannya yang bernama
Musyafi’ bin Shofwan sampai terbunuhnya Musyafi’ dalam pertempuran perang Al-Muraisi’.
Dimana pertempuran ini merupakan perang melawan kaum Rasulullah di
Madinah. Namun pertempuran perang
tersebut membawa kegemilangan bagi kaum muslimin, mereka berhasil mengalahkan
Bani Mushtholiq. Sementara yang tersisa hanyalah para wanita dan anak-anak,
serta harta rampasan perang yang berlimpah sebagai tawanan. Rasulullah pun
membagikan para tawanan kepada para sahabat.
Juwairiyah
merupakan salah satu wanita yang tertawan dalam kepemilikan Tsabit bin Qais.
Kenyataan pahit yang menyelimuti hidupnya membuatnya memberanikan diri untuk
berusaha melepaskan diri. Ketika berusaha melepaskan diri, Juwairiyah bertemu
dengan Rasulullah, ia pun memohon dan meminta pertolongan kepada Rasulullah.
Ketika itu, Aisyah (istri Rasulullah)
melihat Juwairiyah yang sedang meminta pertolongan Rasulullah. Ia
mengakui bahwa Juwairiyah sangatlah menawan, “dia wanita teramat cantik yang
menawah hati setiap yang memandangnya”. Saat itu Aisyah sempat cemburu dengan
Juwairiyah yang sedang menemui Rasulullah dan meminta bantuan kepadanya.
Setelah Juwairiyah
bertemu dengan Rasulullah, ia yakin bahwa ia akan selamat dari tawanan. Lalu
Rasulullah menolongnya dengan cara menikahinya, karena Rasulullah mengetaui
bagaimana perlakuan Bani Mushtholiq. Tentunya wanita layak mendapat tempat dan
perlakuan yang mulia. Setelah berfikir keras, akhirnya Juwairiyah pun
menyetujui permintaan Rasulullah, demi terbebaskan dirinya dari tawanan.
Setelah Juwairiyah membina hubungan rumah tangga dengan Rasulullah, kehidupan
para tawanan wanita menjadi lebih baik. Mereka dilepaskan dari tawanan karena
mereka termasuk para ipar Rasulullah.
Perlakuan Juwairiyah tersebut membuat para tawanan masuk islam. Juwairiyah
tergolong wanita yang sangat hebat dan
cerdas dengan berbagai keberanian. Setelah menikah dengan Rasulullah Juwairiyah
banyak menolong umat muslim. Menjadi salah satu istri Rasulullah dia
mendapatkan curahan ilmu yang melimpah. Diantaranya dia bisa menyelesaikan
peristiwa yang terjadi pada dirinya. Walaupun Juwairiyah seorang wanita yang
sangat cantik, namun dia tidak pernah merasa bahwa dirinya cantik. Justru ia
terus berbenah memperbaiki diri bersama bimbingan Rasulullah.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar