Oleh Fitriatul wilianti
Apa pendapat mu tentang IPK
tinggi? Atau bagaimana pendapatmu tentang
temanmu yang rata-rata IPKnya cumloude (IPK 3.51 ke atas)? Mungkin itu sesuatu yang luar biasa bagi sebagian dari
kita, karena mendapatkan IPK tinggi merupakan suatu kebanggaan atau prestasi,
serta akan menjadi sebuah senyuman tersendiri bagi orang tua. Karena tidak jarang setiap kita
melamar kerja akan ditentukan IPK minimum atau IPK di atas rata-rata, misalnya persyaratan
penerimaan suatu pekerjaan yaitu dengan
IPK di atas 3,00 atau 2,75. Akan tetapi menurut pendapat sebagian orang IPK
bukan lah segala hal dalam dunia perkuliahan, karena banyak pekerjaan yang sama
sekali tidak melihat dari IPK, serta banyak juga orang-orang yang menjelaskan bahwa
IPK bukanlah penentu kesuksesan seseorang, karena tidak sedikit mahasiswa yang
IPKnya rendah tetapi dalam suatu pekerjaan atau kehidupan dia berhasil.
Jadi kualitas atau kemampuan seseorang bukan hanya berdasarkan IPK,
dan ada banyak orang yang walaupun IPKnya
tinggi tapi soft skill serta keahlian dalam prakteknya kurang, karena terkadang
banyak mahasiswa yang hanya terfokus pada IPK saja, sehingga mereka mengabaikan aktifitas lain seperti dunia organisasi atau bahkan lingkungan sekitar (sosial)
hanya untuk mengejar IPK tinggi, bahkan ada yang mampu melakukan segala cara untuk
meraih IPK tinggi. Yang walaupun tidak bisa kita pungkiri bahwa IPK tinggi terkadang
bisa membuat seseorang berhasil dalam segala hal, misalnya IPK tinggi dapat mempermudah
seseorang untuk mendapatkan beasiswa dan dengan IPK tinggi juga seseorang yang
melanjutkan ke jenjang lebih tinggi akan dipermudah, serta tanpa IPK tinggi dapat
memperlambat kita untuk lulus dengan cepat.
Jadi dengan beberapa pendapat berikut dapat menjadi alasan bagi seseorang
untuk tidak mengabaikan IPK, akan tetapi bukan juga menjadi alasan untuk kita hanya
terpaku kepada IPK karena itu bukan hal yang baik, apalagi sampai stress dan mengabaikan
sekitar hanya untuk IPK, yang terpenting bagi kita adalah seberapa luas pengetahuan
kita selama kuliah serta seberapa banyak pengalaman yang kita dapat selama duduk
di bangku perkuliahan.
Sekarang kita hanya perlu me-manage waktu serta kegiatan kita dengan
baik sehingga kita dapat menyeimbangkan antara bagaimana perjuangan belajar dalam
meraih IPK tinggi dan bagaimana cara
agar memperoleh banyak pengetahuan serta pengalaman dalam intelektual serta
kemampuan dalam soft skill. Yang walaupun
kadang orang yang ber-IPK tinggi sudah pasti memiliki soft skill serta praktek
ilmu pengetahuan yang luas akan tetapi kita juga perlu mengembangkan hal lain
untuk melengkapi itu.kita bisa menjadikan IPK sebagai tolak ukur dan capaian untuk
terus semangat belajar dan menambah wawasan serta pengetahuan.
Sebagai contoh untuk memperkuat beberapa pendapat di atas, misalnya
di dunia perkuliahan, kita ingin mengikuti sebuah seleksi beasiswa mahasiswa unggulan,
kemudian saat di seleksi ada beberapa mahasiswa yang IPKnya cumloude dan nilai
yang ia peroleh itu rata A B, A B,
kemudian ada mahasiswa lain yang IPK tidak mencapai cumloude hanya mencapai perolehan
IPK minimum akan tetapi dia juga mempunyai sebuah karya berupa essay atau jurnal
yang telah di terbitkan oleh media-media nasional serta ia mempunyai skill yang
bagus dalam public speaking. Dari kedua jenis mahasiswa tersebut tentu saja
yang akan dipilih oleh pihak penyeleksi adalah mahasiswa yang IPKnya hanya mencapai
batas rata-rata tapi mempunya soft skill bagus di bidang lain, dibandingkan dengan
mahasiswa yang IPKnya rata-rata cumloude tapi tidak mempunyai karya ataupun
soft skill yang bagus.
Contoh lain juga, misalnya dalam melamar pekerjaan di sebuah perusahaan
atau instansi lain seseorang akan lebih tertarik kepada pelamar yang mempunyai banyak
pengalaman kerja seperti orang-orang yang aktif berorganisasi dalam dunia kampus
di bandingkan dengan mahasiswa yang memiliki IPK tinggi tetapi pengalaman kerja
kurang. Dari dua contoh di atas dapat disimpulkan bahwa IPK tidak selamanya dapat menentukan sukses atau tidaknya
seseorang akan tetapi bagaimana kemampuan serta pengalaman dari orang itulah
yang akan menentukan.
Selamat belajar, semoga kita tetap semangat menjalani segala aktifitas
kampus.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar