Oleh
: Inayatul Maghfiroh
Kecemasan adalah sesuatu yang menimpa hampir setiap orang
pada waktu tertentu dalam kehidupannya, kecemasan juga merupakan reaksi normal
terhadap situasi yang sangat menekan kehidupan seseorang. Kecemasan bersifat subjektif pada setiap individu, dalam
dunia pembelajaran kecemasan dapat mempengaruhi sulit atau tidaknya pemahaman.
Ada siswa yang dapat dengan mudah memahami ketika menerima suatu penjelasan,
tetapi ada pula siswa yang sulit menerima suatu penjelasan. Jika siswa yang
tidak mengerti tersebut merasa cemas maka mereka tidak akan ragu untuk berusaha
lebih keras untuk memahami. Tetapi, kecemasan yang berlebihan juga berdampak buruk pada diri
mereka karena dapat mengurangi efektivitas dari usaha yang mereka lakukan.
Ketika kecemasan meningkat pada diri siswa maka siswa tersebut akan berusaha
lebih keras, tetapi pemahaman mereka justru semakin memburuk yang berakibat
kecemasan mereka justru semakin meningkat.
Salah satu
unsur yang harus dipenuhi untk menciptakan suasana pembelajaran yang kondusif
adalah adanya seorang guru. Guru adalah pelaku utama yang merencanakan,
mengarahkan, dan melaksanakan kegiatan pembelajaran yang terdapat dalam upaya
memberikan sejumlah ilmu pengetahuan kepada peserta didik di sekolah. Seorang
guru haruslah memiliki kemampuan dalam mengajar, membimbing dan membina peserta
didiknya dalam kegiatan pembelajaranKeberadaan guru sebagai sumber belajar bagi
siswa sangat diharapkan, karena dengan apa yang disampaikan akan memberikan wawasan
baru bagi para siswanya. Pemahaman yang akan didapatkan oleh siswa didasari
banyak hal seperti cara guru menyampaikan dan bagaimana cara menciptakan kelas
yang menyenangkan untuk belajar. Cara guru menyampaikan memiliki peranan
penting dalam proses pahamnya siswa, penyampaian materi juga harus menyesuaikan
keadaan mahasiswa sehingga memudahkan siswa dalam menangkap apa yang telah
disampaikan oleh guru, apabila tujuan belajar yang ingin dicapai untuk memahami
materi yang telah disampaikan.
Bisa diambil
contoh, dalam suatu kelas jurusan bahasa Arab untuk siswa pada tahapan pemula
cukup mengalami kesulitan apabila penjelasan guru dalam menerangkan materi
bahasa arab dengan menggunakan bahasa arab seluruhnya, karena tidak semua siswa
yang memilih jurusan bahasa bertujuan untuk mengembangkan basic bahasa yang
telah dimiliki, tidak menutup kemungkinan ada yang memilih dengan alasan karena
belum bisa ingin menjadi bisa berbahasa Arab. Maka untuk mewujudkan tujuan
belajar dengan standart minimal siswa
mampu memahami materi bahasan Arab, guru harus mampu menyesuaikan dengan
keadaan siswa dalam memberikan penjelasan. Kasus ini juga dialami oleh beberapa
mahasiswa jurusan pendidikan bahasa Arab Universitas Maulana Malik Ibrahim
Malang tepatnya mahasiswa baru atau pemula.
Penting untuk mengetahui
seberapa tingkat kecemasan mahasiswa khususnya jurusan bahasa Arab mengenai
pemahamannya terhadap suatu materi yang dijelaskan menggunakan bahasa Arab,
karena kepahaman mahasiswa menjadi salah satu tujuan pembelajaran yang
diharapkan mampu menerapkannya dalam nilai-nilai kehidupan. apabila tingkat
kecemasan sudah diketahui, pendidik dapat menyesuaikan staretgi pembelajarannya
sebagaimana keadaan mahasiswa sehingga mampu mencapai tujuan pembelajaran
secara maksimal.
Kecemasan terhadap
sesuatu salah satu contohnya adalah penjelasan dosen yang menggunakan bahasa
Arab bagi mahasiswa pendidikan bahasa arab semester awal, merupakan satu hal
yang menjadi penghambat mahasiswa dalam memahami materi yang disampaikan, yang
mana dapat menghambat pencapaian tujuan
suatu pembelajaran. Mahasiswa yang merasa cemas biasanya cenderung
mengalami keterlambatan perkembangan, terutama pada perkembangan mental. Ada
banyak hal yang menjadi gejala yang menadai seseorang sedang mengalami kecemasan,
diantaranya dalam sebuah jurnal disebutkan seseorang yang mengalami kecemasan
biasanya selalu berfikir buruk, merasa tegang, mudah terkejut, gemetar,
gelisah, mimpi buruk, jantung berdebar, merasa lemah, sakit perut, dan masih
banyak lagi contoh yang lainnya.
Dikutip dari beberapa
hasil penelitian, bahwa terdapat suatu penelitian yang mengukur skala kecemasan
siswa dengan indikator yang sudah
ditentukan, bahwasannya apabila hasil kecemasan yang didapatkan menunjukkan
kecemasan ringan, maka hal itu ditafsirkan kecemasan tersebut dapat menjadi
motivasi bagi siswa. Sehingga penerapan cara dosen menjelaskan materi
menggunakan bahasa Arab bagi mahasiswa pemula terutama jurusan yang berhubungan bahasa arab akan lebih
baiknya diletiti, sehingga hasil dari penelitian itu dapat menjadi salah satu
bahan pertimbangan dalam memilih strategi pembelajaran yang sesuai dengan
keadaan mahasiswa.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar