Oleh: Siti Fathimatuz Zahro
Dasar air yang dipenuhi bebatuan kecil...
Riak air kebiruan menambah syahdu...
Pepohonan rimbun menghalau matahari...
Angin sepoi-sepoi menyibak sepi...
Mengayun melambai bagaikan tarian tangan...
Mengisyaratkan tandanglah kemari...
Aku punya cerita...
Beberapa waktu lalu aku berkesempatan mengunjungi salah satu tempat
wisata di Kabupaten Pasuruan. Jarak tempuh hampir 1 jam dari pusat kota. Plang penunjuk
jalan Probolinggo - Banyuwangi - Jember seolah menambah aksen bahwa perjalanan
ku kali itu terasa jauh. Sayang, tujuan ku bukan Banyuwangi. Ujung pulau Jawa
yang sempat menjadi destinasi. Namun entah mengapa sekarang tak setertarik
dulu. Berbekal Google maps dan artikel-artikel yang menggambarkan tempat itu
yang akhirnya membawa ku sampai pada destinasi tersebut.
Pemandian Alam Banyu Biru.
Destinasi hasil bentukan alam yang kemudian dikembangkan hingga
kini, adalah suatu peninggalan dari zaman Kerajaan Majapahit. Terletak di terletak
di desa Sumber Rejo, yang berjarak kira - kira 20 km dari kota Pasuruan. Babat
alas yang dilakukan oleh 2 orang yang bernama Tombro dan Kebut. Keduanya
akhirnya menetap di daerah tersebut. Kolam besar yang dipenuhi dengan berbagai macam
ikan-ikan air tawar, kerikil-kerikil halus yang menambah aksen alami serasa
akan menyelam di lembah air tawar. Seperti di Malang, tempat ini seperti wisata
alam Mendit. Monyet-monyet bergelantungan bebas tanpa mengganggu para wisatawan.
Kebetulan waktu berkunjung ku kesana keadaan sedang tidak padat pengunjung.
Serasa aku menikmati alam ku sendiri dengan ketenangan pikiran.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar