Oleh :NengSumiayati
Paradigma kita terhadap literasi di Pondok Pesantren Sering kali
salah, kacamata pandang yang digunakan seolah menjadikan kita buta terhadap
fakta yang ada, walaupun Pesantren selalu dikenal karena kesederhanaannya,
tradisionalnya, nilai agamanya, tapi sadar ataupun tidak, justru Pesantren yang
sering menyuarakan semangat literasinya.Sistem kurikulum yang disusun
sedemikian rapi sehingga mampu menyeimbangkan antara ilmu pengetahuan umum dan
agama.
Pondok Pesantren Nur Khodijah 3 yang terletak di Denanyar, Jombang,
Jawa Timur.Merupakan salah satu lembaga pendidikan yang membuat saya takjub, dua
minggu yang lalu saya beserta teman lainnya berkunjung untuk memenuhi tugas
wawancara yang tak lain digunakan dalam pembuatan biografi ulama nusantara.Terlepas
dari itu, saya juga sangat berkeinginan untuk mengunjungi kota Santri itu, yang
panas udaranya namun segar peradabannya.
Saat kami sampai di Pondok tersebut menjelang waktu maghrib, namun
yang saya rasakan bukan senja atau suasana teduh sore hari yang biasa kita
jumpai di kota Malang, namun yang ada rasa sesak karena debu dan cuaca yang
luarbiasa panasnya, ketika kami sama-sama melihat suhu cuaca saat itu, sontak
kami saling berhadapan.Karena suhu yang tertera pada ponsel kami ternyata 39
derajat.Salah satu hal yang mengganggu kenyamanan untuk menuntut ilmu, tapi itu
masih prespektif saya sendiri, yang ternyata hal tersebut tidak sama sekali menyurutkan
semangat para Santri untuk menuntut ilmu.
Bendera Nahdatul Ulama berkibar memenuhi beberapa sudut lingkungan
Pesantren.Lingkungan Pesantren yang berada ditengah pemukiman warga menjadi ciri
khas tersendiri bagi Pesantren yang terletak di Jawa Timur, yang mana Santri
mempunyai hubungan erat dengan warga sekitar.Sarung, Kerudung berlogo Nahdatul
Ulama akan selalu kita jumpai, bila berkunjung ke Pondok Pesantren Nahdatul
Ulama.Bangunan hijau kerap menjadi ciri khas dari beberapa bangunan yang ada di
Pesantren tersebut.
Sebelum kami memasuki sebuah bangunan berlantai tiga dengan corak
khas bangunan yang saling bersisian dengan Rumah ndalem atau Rumah
Pimpinan serta asrama
Santri.Ada sebuah papan dinding berlapis kaca yang ternyata didalamnya terdapat
beberapa artikel berupa berita atau opini yang sedang hangat di kalangan orang
Indonesia saat ini.Hal tersebut menunjukan bahwa informasi tentang Indonesia
saat ini atau bahkan dunia Internasional akan mereka saksikan setiap hari,
lewat artikel yang dipasang di papan informasi tersebut.
Salah satu aspek semangat literasi lain yaitu adanya televisi serta
beberapa media audio lainnya guna menunjang kebutuhan para Santri.Aktivitas
yang mereka jalani begitu padat dari sebelum terbit fajar hingga tengah malam,
yang kami amati selama kurang lebih tiga hari itu, papan informasi yang ada,
tidak pernah akan sepi pembaca setia.Setelah melaksanakan kegiatan diniyah,
salah satu waktu yang mana santri belajar fokus tentang pengetahuan agama.Mereka
rela berdesakkan hanya untuk melihat artikel yang terpasang hari itu.
Pemandangan dan pembuktian yang menunjukan kepada kami, bahwa
literasi begitu menyala di Pondok Pesantren ini yaitu, setelah mendengar
langsung pemaparan tentang kegiatan, seluk beluk sejarah serta keistimewaan
Pondok Pesantren Nur Khodijah 3 tersebut yang disampaikan oleh istri pimpinan
Pondok atau Bu Nyai yang bernama lengkap
Muniroh Iskandar.Dan tenyata bahkan santri di pondok ini sudah terbiasa memaparkan
syarah atau penjelasan dari tafsir surat Al-Waqiah menggunakan bahasa
Inggris.Sebuah manifestasi nyata dari paradigma buruk mengenai Pondok Pesantren
yang terkesan kolot dan tidak mengikuti perkembangan zaman.
Semangat literasi serta bahasa asing menjadi lahapan harian
santriwati Pondok Pesantren Nur Khodijah 3, disamping mendalami kajian ilmu
pengetahuan agama melalui kitab-kitab klasik karya Ulama terdahulu.Tentunya
kenyataan tersebut tidak banyak orang mengetahuinya, berangkat dari hal
tersebut yang menggugah saya untuk sedikit menceritakan pengalaman 3 hari
kemarin.Semoga jiwa dan hati kita tetap terpanggil dan semangat untuk
menyuarakan literasi ditengah hiruk pikuk Indonesia saat ini, karena kita tahu
perubahan itu bukan bergantung kepada keadaan melainkan diri kita sendiri.
Pondok Pesantren Darunnun
Malang
Perumahan Bukit
Cemara Tidar
0 komentar:
Posting Komentar