Oleh: Muhammad Naufal Hanafiah
Langit malam semburat awan pekat
Rembulan sinarnya tersamarkan
Wujudnya tercakar awan-awan
Seperti nampak serpihan-serpihan
Di bawahnya tepat aku termenung
Meratapi sial yang menggunung
Entah sudah berapa yang jadi puntung
Asap mengepul bergulung-bergulung
Terus-menerus kusambung
Rantau jauh sudah kulakukan
Banting tulang kukerjakan
Mandi keringat kubiasakan
Susah payah di tanah orang kurelakan
Sakit dan lelah kukuatkan
Semua demi mengangkat keluarga
Dan yang paling utama..
Adalah persiapan untuk meminangmu cinta
Pernikahan,duduk bersandingan
Penuh kecintaan dan kebahagiaan
Hidu bersama selamanya
Oh..sungguh sudah kusiapkan..
Kujanjikan padamu
Pergiku adalah persiapanku
Kau janjikanku setia menunggu
Aku janji pula kan kembali padamu
Namun baru kusampai rumah
Hendak berlari memberi kabar cerah
Entah tergeletak undangan yang buatku resah
Jelas mata,itu undangan nikah
Berlari kupastikan penuh resah
Di jalan jelas ada janur kuning melengkung
Suara-suara khas pernikahan menggaung
Aku terpaku bingung
Tak percaya apa di hadapanku
Jelas engkau duduk bersanding dengannya
Senyum-senyum penuh bahagia
Bukan denganku yang sungguh mencinta
Tega betul kau ingkar janji cinta
Sekujur tubuh lemas
Rasanya semua lepas
Pada akhirnya epilog cinta
Kandas…….
Pondok Pesantren Darunnun Malang
0 komentar:
Posting Komentar