Oleh: Krisna Aditya Putra S
Kota Batam merupakan sebuah pulau
yang berada di provinsi Kepulauan Riau dan berbatasan langsung dengan negara
tetangga seperti. Singapura, dan Malaysia. Lebih dari itu Batam juga merupakan
salah satu kota besar yang berada di pulau Sumatra, namun julukan yang melekat
pada kota ini sudah sangat khas di telinga masyarakat bumi pertiwi ini. Kota Black
Market katanya, dengan murahnya barang elektronik yang di dapatkan di kota
ini membuat julukan Black Market menjadi khas yang tidak dapat di
lupakan oleh setiap orang yang mendengar kata Kota Batam.
Mungkin bagi kalian para mahasiswa
perantau yang berasal dari Kota Batam sangat sering di hujami kalimat kota Black
Market oleh orang-orang yang baru berkenalan dengan kalian, tanpa harus
menjelaskan kota Batam itu seperti apa orang-orang mungkin akan paham dengan
sendirinya. Ini bukanlah suatu kebanggaan yang dapat kita banggakan sebagai
warga Kota Batam, jauh dari itu Batam bukanlah sekedar pulau yang hanya menghasilkan
barang elektronik murah! Kita harus mengubah sudut pandang orang lain mulai
dari sekarang.
Terletak di jalur internasional
menjadikan kota Batam sebagai salah satu kota yang memiliki perkembangan
ekomoni yang pesat di negara Indonesia. Awal mulanya kota ini mulai hidup dan
berkembang adalah semenjak di bukanya Badan Usaha Batam atau sekarang yang
lebih di kenal sebagai BP Batam. Presiden Indonesia ketiga Bapak BJ.Habibie
yang mana pernah menjabat sebagai ketua BP Batam memiliki kontribusi yang sangat
besar untuk kota kecil ini. Dimana beliau mencipatakan master plan Kota Batam
untuk 100 tahun kedepan, berbeda dengan kota lain Batam sudah di persiapkan dan
dibentuk jauh sebelum kota ini menjadi rame seperti saat ini.
Batam menjadi tempat para orang
merantau untuk mencari rezeki karena industri yang melimpah membuat banyaknya masyarakat
daerah lain berbondong-bondong datang untuk mengadu nasib. Di samping itu
banyaknya orang yang datang ke kota ini membuat Batam di huni oleh hampir
seluruh suku yang ada di Indonesia sehingga membuat kota ini menjadi kota
toleransi yang dapat hidup damai tanpa ada pengakuan suku mana yang lebih
unggul. Suku melayu adalah suku asli kota ini namun tingginya sikap toleransi
membuat semua suku menjadi lebur dan hanya ada Bhineka Tunggal Ika. Bagi saya
kota Batam adalah implemenntasi sesungguhnya dari Bhineka Tunggal Ika.
Batam bukan hanya sekedar menjadi
tempat orang mencari kebutuhan elektronik yang terkenal murah, Batam telah
berubah dan terus berusaha merubah diri menjadi kota unggul dan menciptakan
julukan-julukan baru. Industri yang menjadi komoditas utama di kota ini bukan
lagi menjadi pilar utama dalam perekonomian kota Batam, saat ini Batam sedang
menuju kota wisata modern dimana pemerintah sudah mulai melakukan banyak
perubahan untuk mencapai tujuan itu. Seperti pelebaran jalan di kota Batam yang
mungkin menurut kalian tidak masuk akal, dimana banyaknya lajur di jalan kota
Batam dapat mencapai 12 lajur untuk 2 arah bahkan ada yang lebih. Tidak ada
kata macet di kota Batam karena di tahun 2023 Batam akan membangun LRT dan
menambah armada Transbatam yang membuat kota ini semakin tampak lebih modern.
Gedung-gedung pencakar langit yang
mulai banyak dibangun menambah pemandangan skyscraper kota Batam yang
menunjukan kemajuan kota ini tidak mau kalah dari negara tetangga, memiliki 14
mall dan 8 di antaranya berstatus internasional, dengan 5 pelabuhan
internasional dan 2 domestik, di topang oleh bandara Hang Nadim yang juga
berstatus internasional menjadikan kota ini sebagai kota mandiri tanpa harus
bergantung dengan daerah sekitarnya. Mungkin julukan kota black market sudah
tidak relavan lagi dengan kota ini, karena saat ini Batam hadir dengan
menunjukan wajah baru sebagai kota Wisata Modern dan Industri Maju, sebagai
Bandar Madani Batam selalu terbuka bagi semua suku dan menjadi bagian kemajuan
kota Batam. KARENA WAK WAK BATAM AKAN SELALU HIDUP DIMANAPUN! TAKKAN MELAYU
HILANG DI BUMI!
0 komentar:
Posting Komentar