Oleh : Ulya
Langitku masih tetap sama. Tentang Senja yang terlihat begitu menawan dengan semburat jingganya yang mesrah, dan juga aku yang tengah berdiri di ujung harapan.
Senja jinggaku perlahan menjulurkan warnanya kebawah. Hingga langit berubah menjadi ungu kehitaman dikotori cahaya perak kecil tempat mimpi digantungkan.
Kala itu senjaku tengah akrab dengan pantai dan lautan. Desiran pasir menyatu dengan irama suara ombak yang menenangkan mengiringi tawa yang sesekali terdengar begitu keras memecah keheningan alam.
Membuat waktu berjalan begitu cepat, meninggalkan sisa rindu yang kian menyesakkan. Dan aku yang tengah berdiri pada poros mimpi memulai langkah sejajar dengan takdir tuhan.
Menyelaraskan hati dan fikiran, mengadu kekuatan akan harapan. Menjaga mimpi yang kian hari kian membutakan fikiran, membuat hati.
0 komentar:
Posting Komentar