Oleh : Neng Sumiyati
Definisi Muhadharah mempunyai variasi tersendiri, seperti
yang tercantum di Wikipedia bahwa Muhadharah merupakan kegiatan yang mana
terdapat pendengar dan pembicara untuk menjelaskan suatu perihal baik bersifat
akademik maupun non akademik. Kesimpulannya bahwa dalam kegiatan tersebut
terdapat proses pentrasferan informasi dan pengetahuan.Bukan hanya kaya akan
variasi makna, namun juga kaya akan penyebutannya, seperti Muhadharah ataupun
Muhadloroh yang mempunyai karakteristik tersendiri.
Muhadloroh sebutan yang biasanya digunakan oleh Pondok
Pesantren non Modern atau Salafi, yang mana kegiatan tersebut berisi
kajian-kajian keislaman serta bertujuan untuk memperbaiki perilaku para santri,
selain itu juga biasanya diisi dengan kegiatan diskusi mengenai keislaman agar
dapat melatih para santri bukan hanya cakap dalam bidang agama namun juga dalam
diskusi, yang tidak lain bertujuan untuk menuangkan ide atau
pemikiran-pemikiran.
Berbeda dengan makna Muhadharah yang biasa digunakan oleh
Pondok Pesantren Modern, yang mana kegiatannya berisi proses penyampaian suatu
informasi atau pengetahuan yang disampaikan melalui sebuah pidato, maka dari itu
dalam prosesnya, Muhadharah di kalangan Pondok Pesantren Modern, akan membentuk
suatu kelompok yang mana disetiap minggunya akan diberi amanah untuk menjadi
Orator, Mc, Qori’ dan lain-lain.
Kegiatan Muhadharah menjadi media sebagai pengembangan
diri, karena para santri akan belajar untuk menyampaikan pendapat di depan
orang banyak, yang mana tidak semua orang dapat melakukannya, topic yang disampaikan
juga akan bersifat ilmiah, karena dalam setiap minggunya terdapat tema-tema pidato
yang telah disiapkan oleh para pengurus organisasi masing-masing pondok tersebut.
Bahasa
yang digunakan dalam kegiatan Muhadharah bukan hanya bahasa Indonesia,
namun juga bahasa Inggis dan bahasa Arab. Maka tidak heran jika alumni Pondok Pesantren
Modern melahirkan para orator yang ulung dalam berbagai bahasa,
seperti Pondok Pesantren Darussalam Gontor yang telah melahirkan para diplomat unggul dari pesantrennya, karena tidak bisa dipungkiri faktor Muhadharah dan kecakapan dalam berbahasa asinglah
yang telah membentuk generasi tersebut.
Walaupun kegiatan Muhadharah menjadi garda terdepan untuk melahirkan
orator ulung, disisi lain juga terdapat sebagian santri yang
demam panggung atau gugup saat berbicara, hal ini juga berlaku untuk semua kalangan. Karena kegiatan Muhadharah juga disebut sebagai wadah untuk melatih
mental dan perilaku, yang mana kita harus berbicara sebaik dan sebagus mungkin dihadapan
orang banyak.
Kecakapan dalam berbahasa menjadi penghias dalam suatu informasi atau pengetahuan
yang akan disampaikan, karena pidato berbahasa itulah yang melahirkan para Debater handal atau dalam bidan gkebahasaan lainnya,
kecakapan tersebut juga dikuasai karena para
santri diwajibkan untuk berbahasa asing setiap minggunya, serta dibekali dengan modal
kosa kata yang dipelajari setiap harinya, kegiatan ini biasanya dilakukan oleh para
santri yang mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern.
Walaupun bukan hanya Muhadharah
yang menjadi media pengembangan diri bagi santri,
namun secara garis besar Muhadharah menjadi icon kebiasaan penting baik di kalangan
Pondok Pesantren Modern maunpun non Modern, karena secara terang-terangan melatih
para santri untuk menunjukan dirinya,
bukan hanya menyampaikan ilmu pengetahuan namun juga membebaskan pikiran Sekaligus menghapus paradigma
yang mengatakan bahwa pendidikan yang ada di Pesantren itu kuno.
0 komentar:
Posting Komentar