Oleh: Ainu Habibi
Sering kali kita dibuat bingung saat hendak
akan memulai atau bahkan melakukan suatu amal yang bernilai ibadah. Relitasnya
kita telah tahu bahwa setiap pekerjaan pasti akan didasari motivasi atau tujuan
tertentu. Makan untuk memenuhi kebutuhan perut minum untuk mencega terjadinya
kehausan.
Niat
secara etimologi adalah kesengajaan atau tujuan. Sedangkan niat dalam
pengertian syariat adalah ketetapan hati untuk melaksanakan sesuatu. Sementara
menurut istilah fuqaha’ niat adalah kesengajaan melakukan sesuatu perbuatan
yang bersamaan dengan pelaksanaanya.
Hadist
Nabi saw. إنما الأعمل بالنيات hadist ini termasuk katagori hadist mashur,
dan dalam kitab qowa’idul khomsil bahiyyah hadist ini ada pada derajat
(tingkatan) mutawwatir.
Diterima
atau tidaknya, sah atau tidaknya suatu amalan tergantung pada niatnya dalam
beramal, baik perkataan,perbuatan, mupun keyakinan dalam hatinya. Segala
sesuatu itu tergantung pada niatnya. Kita akan mendapatkan bedasarkan yang kita
niatkan. Beberapa perbuatan Nampak seperti pekerjaan dunia, hakikatnya di sisi
allah adalah pekerjaan akhirat. Di sisi lain, ada perbuatan yang nampak seperti
akhirat. Sesungguhnya di sisi allah hanyalah bernilai dunia. Semua tergantung
pada niatnya.
Kita
umpamakan dengan seseorang yang mempunya rejeki yang berlebihan, ia pergunakan
hartanya ini untuk hal yang tidak ada manfaatnya sama sekali. Jalan-jalan
keluar negri mempunyai asset di beberapa negara. Tapi, hal ini bertujuan untuk
di nilai orang bahwasanya dia sebagai orang sukses.
Lain
halnya jika hartanya dipergunakan untuk di sumbangkan kepada yatim piatu,
membangun sarana yang bisa dipergunakan untuk orang banyak. Semisal, masjid,
sekolahan dan lain sebagainya.
Jika kita berniat semata karena
Allah swt, hanya untuk mendapat Ridho Allah swt, bisa jadi, kita sekaligus akan
mendapatkan dunia dan akhiratnya. Tentang niat, hanya kita sendiri dan Allah
swt yang mengetahui sebenarnya. Mendeteksi dan mengintropeksi diri agar kita
tidak salah niat, wa nauzubillah. Sebagai manusia kita tidak perlu menilai
seseorang, karena bisa salah sangka nantinya, yang berkehujung dengan hati yang
seuzon. Tugas kita adalah berbuat baik kepada sesama serta tidak melakukan
perbuatan yan
0 komentar:
Posting Komentar