Oleh Kamila Maryam
Aku hanyalah gadis kecil yang suka bersembunyi dibalik pundaknya
Selalu malu jika ada orang asing yang mulai menyapanya
Dan mulai membuka mata ketika mendengar suaranya
Serta berani melangkah tatkala terulur tangannya
Nyatanya...
Ia bukanlah Mario Teguh yang membangkitkan dengan motivasinya
Dan bukan juga Kahil Gibran yang menyanjung dengan sajak-sajaknya
Ia hanyalah seorang lelaki yang diciptakan Tuhan untuk dipanggil “papa”
Dengan segala keunikan dan kehebatan yang ada pada dirinya
Dunia berputar dengan bigitu cepatnya...
Tak terasa wajah tegasnya sudah tampak keriput
Bahkan sebelum diri ini ada untuk membutanya tersenyum
Pundak kokohnya perlahan meringkuk tanda dirinya sudah mulai surut
Sedangkan bayangan akan kebahagiaan dirimu akan menyumsum
Untuk membuat mu bahagia...
Tidak perlu diukir dengan indahnya kata-kata
Namun bisa dirangkai dengan khidmatnya lantunan doa
Bait sederhana namun bermakna
Yang melukiskan tentang dirinya
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
Aku hanyalah gadis kecil yang suka bersembunyi dibalik pundaknya
Selalu malu jika ada orang asing yang mulai menyapanya
Dan mulai membuka mata ketika mendengar suaranya
Serta berani melangkah tatkala terulur tangannya
Nyatanya...
Ia bukanlah Mario Teguh yang membangkitkan dengan motivasinya
Dan bukan juga Kahil Gibran yang menyanjung dengan sajak-sajaknya
Ia hanyalah seorang lelaki yang diciptakan Tuhan untuk dipanggil “papa”
Dengan segala keunikan dan kehebatan yang ada pada dirinya
Dunia berputar dengan bigitu cepatnya...
Tak terasa wajah tegasnya sudah tampak keriput
Bahkan sebelum diri ini ada untuk membutanya tersenyum
Pundak kokohnya perlahan meringkuk tanda dirinya sudah mulai surut
Sedangkan bayangan akan kebahagiaan dirimu akan menyumsum
Untuk membuat mu bahagia...
Tidak perlu diukir dengan indahnya kata-kata
Namun bisa dirangkai dengan khidmatnya lantunan doa
Bait sederhana namun bermakna
Yang melukiskan tentang dirinya
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar