Oleh : Suci .A. Razak.
Zakaria
Ku rindu dengan rasa damai , tentram , nikmat, pada saat bersamamu.
Rasa itu tidak bisa kurealisasikan dalam bentuk apapun,,, dan aku sangat
tercandu dengan suasana hati dan rasa yang seperti itu… kenikmatan itu sangat sulit ditemukan dimanapun, dan
kapanpun itu. Sekalipun aku pernah mengalami rasa nikmat yang lain tapi aku
belum pernah merasakan nikmat yang satu ini yang mungkin pembaca akan
berpikir,,, kalau ini berlebihan, tapi ini benar adanya dan hal ini kualami sendiri…
Pada saat aku menghabiskan waktu ku bersamanya,, hingga
aku tak menyadari aku telah menghabiskan waktu yang banyak dan tak ku hiraukan
isi perutku dan waktu istirahatku,
dikarenakan ketika aku bersamanya aku tidak pernah merasa kelaparan dan
mengantuk,,, dan aku slalu merasa bahagia dan tercandu, inilah tercandu yang
hakiki….. dan aku
berterimaksih kepada Allah SWT, telah memberikan kenikmatan itu, dan disaat aku
terjatuh, meluapnya masalah duniawi, ku temui Dia ditempat yang sunyi ,
mulailah kuberbicara dan menghabiskan waktu bersamanya,, hingga aku merasa
ketenangan dan keluasan berfikir kembali.
Disela-sela waktuku slalu kuperindah dia,, dengan segala variasi
dari berbagai neagara timur tengah,,, akan tetapi pada waktu itu aku pernah
merasa kegelisahan yang bertubi-tubi, aku merasa hampa, berjalan, dan
beraktivitas mengurusi urusan duniawi selama berbulan-bulan, aku bertanya pada
diriku kenapa aku merasa sangat hampa…? Ada sesuatu yang kurang lengkap dalam
hidupku saat ini,,,,, dan setelah sekian lama aku berfikir akhirnya kutemukan
jawabanya,, yaitu aku saat ini jarang menemui Dia dan jarang menghabiskan waktu bersama Dia lagi,
ku menangis mengingat pernyataan ini semua,,, kenapa aku hanya sibuk dengan
urusan duniawi.? yang mana urusan
duniawi ini tidak akan pernah habis dan akan terus berjalan.
Aku sangat terpukul karena ketidakbisaanku dalam mengatur
waktuku bersamanya,,,,dan Dia sangat
rindu denganku hingga aku merasa sangat jauh dengaNya,, dan aku merasa
Dia perlahan-lahan pergi dari ingatanku,, sehingga aku melupakannya,, Dia cemburu karena aku tidak memprioritaskan
dia lagi selama beberapa lama ini,, uniknya Dikala Dia cemburu bukan sekedar
cemburu seperti layaknya manusia yang mempunyai ego sedih dan kemarahan, Dia
tidak bisa sedih apalagi marah, akan
tetapi Dia akan memberi pelajaran
terhadap kita dan dia akan pergi satu persatu dalam ingatan kita, seandainya
Dia bisa berbicara dia akan melontarkan
aku cemburu dengan Hp mu,, bahkan
aku cemburu dengan sejenisku yaitu majalah, novel dan lain sebagainya,, Dia
adalah Al-QUR’AN,
AL-QUR’AN terlalu special tidak patut diragukan dan tidak
patut dibanding-bandingkan, karena AL-QUR’AN bukan sekedar benda mati yang
berbentuk kitab, akan tetapi Dia adalah Makhluk
yang bisa mengarahkan kehidupan
kita memberikan kenikmatan, dan membenarkan langkah hidup kita,, semoga kita
bisa istiqomah walau banyak urusan duniawi yang tetap harus kita selsaikan,,
semoga kita slalu bisa meluangkan waktu untuNya, walau urusan duniawi terus
mengejar kita,,, semoga kita mendapat kebarokahan Al-QUR’AN… AMINNNN…..
Semangattt suci💝jgn lupa makan🤗
BalasHapus