Oleh: Arfiatul Aliyah
Obrolan
di pagi hari sepulang dari masjid saat sampai di dalam bilik kamar.
“Jalan-jalan
yuk ! nyari inspirasi. ” ucap salah satu
gadis yang masih memakai mukena yang baru, serentak yang mendengar ajakannya
pun langsung mengiyakan.
“ ayuuk ”
dengan semangat yang menggebu para gadis yang masih bergelung menikmati
hangatnya selimut pun langsung berteriak histeris mengiyakan.
Tak
lama berselang gadis-gadis tadi langsung bersepakat untuk menuju tempat yang
telah disepakati bersama.
Yang
biasanya di pagi hari masih bergelung menikmati kungkungan selimut, untuk pagi
ini tidak ada, entah besok atau lusa. Udara dingin yang membekukan jiwa memang
membuat malas untuk melakukan berbagai aktifitas, padahal matahari sudah muncul
memancarkan sinarnya.
Mengendarai
kendaraan bermotor seraya menikmati berbagai pemandangan yang sudah dilalui,
lalu lalang kendaraan roda dua dan roda empat saling himpit dijalanan yang
tidak terlalu lebar, tak hanya lalu lalang kendaraan tapi juga pejalan kaki dan
orang yang mencari nafkah dipinggir jalan seperti penjual sayur dan pengatur
lalu lintas dan lainnya.
Memasuki
perumahan elit, tak ada lagi lalu lalang kendaraan. Sepi? Tidak juga. Memang
ada lalu lalang kendaraan namun tak sesemrawut dijalanan umum. Yang terlihat
hanya bangunan-bangunan yang tinggi menjulang nan mewah serta pepohonan yang
menghiasi jalan diperumahan elit itu.
Pikiran
yang awalnya terasa sumpek pun hilang seketika, karena menikmati pemandangan
yang benar-benar memanjakan mata. Pohon-pohon yang memang ditata rapi untuk
fasilitas penunjang jalanan perumahan.
Tak
sengaja mata ini sekelebat melihat sebuah tempat yang bisa merubah mood, atau
taman bermain lebih tepatnya. Jiwa kekanakan yang ada pada diri ini pun keluar
seketika, seolah kita menemukan sesuatu yang berharga, padahal hanya taman
bermain yang berisi permainan untuk anak-anak.
Permainan
yang pantas untuk seusia anak TK hampir semua ada disana, dari mulai ayunan,
jungkat jungkit, jaring laba-laba, perosotan dan lainny ada disana, semua itu
tak luput dari pandangan kami semua.
Dengan
tak sabaran pun kami semua langsung berlari menuju taman itu dan mencoba semua
fasilitas permainan yang ada, tawa pun menyebar seolah semua kegelisahan maupun
kegundahan tak ada lagi. Hati pun terasa ringan semua beban sudah menguap entah
kemana. Memang itulah tujuan kami semua, gadis yang ingin keluar dari
kungkungan selimut untuk menikmati udara luar yang begitu menyejukkan.
Itulah
sebuah kegiatan sederhana yang bisa mengembalikan tawa yang sempat hilang,
disana kami bisa tertawa lepas. mengulur waktu yang dulu pernah terlalui, bukan
berarti kami tak bahagia masa itu, namun kami hanya mengulang kenangan di waktu
yang berbeda.
Memang
sesederhana itu untuk mengembalikan tawa yang sempat redup, semua hal sederhana
bisa membuat hati tertawa bahagia kalau kita benar-benar ikhlas melakukannya.
Kebahagiaan tidak diukur dari segi materi. Seperti hal kecil yang dilakukan
enam gadis tadi, ke taman bermain dan bermain layaknya anak TK sudah membuat
mereka merasakan kebahagiaan yang tidak ditemukan saat main di pusat
perbelanjaan, layaknya kegiatan yang biasa dilakukan gadis remaja pada umumnya.
Itulah
arti kesederhanaan sebenarnya.
0 komentar:
Posting Komentar