Oleh : Moh. Rizal Khaqul Yaqin
Sore berganti malam berganti fajar berganti pagi
Dan kami
Bagun berganti tidur dan tidur lalu terbangun lagi
Sepertihalnya manusia biasa
Terbangun pagi, dengan pikiran kosong penuh celah
Tak tahu diri ini harus berbuat seperti apa?
Dan bagaimana? Untuk kedepannya
Seolah diri ini lupa akan keberadaan sang pencipta
Diamana tempat kita meminta, berserah, dan mengadu atas segalanya
Dan ketika tubuh ini semakin terpuruk sejadi-jadinya
Sesosok matahari datang, dengan dipenuhi cahaya harapan
Cahaya yang menunjukan, bagaimana menyikapai keadaan
Bagaimana menyongsong masa depan
Cahaya yang mengajari, bagaimana bertanggungjawab atas diri ini
Bagaimana cara untuk menghapus semua keputus asaan di hati
Agar hati ini terpenuhi semangat dan kepercayaan diri
Dan seperti biasa
Sore berganti malam berganti fajar berganti pagi
Tetapi
Bagaimana dengan matahariku?
Bukan lantas terbenam dan layu
Tetapi seperti dari waktu ke waktu
Matahariku?
Tetap bangun, bangun dan bangun dan terus bangun
Mendoakanku atas segala kesuksesan dalam hidupku
Atas segala kemujuran dan peruntungan yang menghampiriku
Apa?
Budi apa yang kupunya, untuk membalasnya
Selain do’a dan bakti di sepanjang waktunya
Juga satu kata yang kubisa
Maaf
Maafkan diri ini matahariku
Wahai ayah ibuku.
Kereen lurr
BalasHapusPeh
BalasHapus