Masyarakat awam di luar sana berpandangan bahwa mahasiswa itu adalah pelajar luar biasa mengetahui segala bidang aspek baik dalam kehidupan sosial maupun akademis kampus. Kecerdasan dalam berfikir dan berinteraksi mereka tidak dapat disamakan lagi oleh anak-anak SD, SMP, maupun SMA yang masih labil dalam menilai mana yang baik dan buruknya sebuah perilaku. Apakah benar semua mahasiswa menggunakan kecerdasannya dalam hal keseharian sosial?
Slogan ‘jagalah kebersihan’ sudah lumrah kita lihat dilingkungan sekitar. Slogan itu ada dimana-mana, di dalam kampus maupun di luar kampus. Bahkan, di masjid-masjid atau wisata alam. Tapi mengapa masih banyak orang yang membuang sampah sembarangan tanpa merasa bersalah atas perlakuannya? Padahal, mayoritas dari mereka adalah orang dewasa (katanya).
Membuang sampah sembarangan itu memang ulah sepele biasa yang bisa menjadi kebiasaan. Begitu banyaknya pembuang sampah sembarangan yang menjadikan kota-kota besar tercemar kebersihannya bahkan menjadi musibah bagi penduduk sekitarnya. Kalian ga sadar itu adalah ulah sepele biasa, sadar buang sampah sembarangan tapi ga mau bertanggung jawab atas ulahnya? Bahkan hal itu bisa mencemarkan nama baik kota itu atau lebih ngerinya mencemarkan nama negara kita sendiri akibat kebiasaan buruk itu.
Tentu membuang sampah sembarangan itu bentuk kebodohan, tapi bisa diubah jika kita mau memakai pola fikir cerdas untuk benar-benar mau menerapkan slogan ‘jagalah kebersihan’ dan mengubah kebodohan itu menjadi kecerdasan. Tidak hanya sebagai pajangan semata dalam pandangan seperti hiasan dinding tembok, dibaca kemudian tidak di terapkan.
0 komentar:
Posting Komentar