Oleh : Ilman Mahbubillah
Dari rutinan kajian umum kitab Risalatul
Muawanah yang rutin diadakan setiap Jumat malam maka sedikit penulis akan
membagikan hasil dari apa yang telah didapatkan dari pengajian itu. Namun
tulisan ini dibuat sesuai kadar kemampuan dari penulis untuk menangkap apa yang
telah disampaikan oleh sang guru, dan apabila ada sesuatu yang salah atau
kurang maka itu adalah murni kesalahan dan kelalaian dari penulis.
Kajian kitab ini membahas tentang 4
perkara yang Allah berikan pada Bani Adam untuk memudahkan meraih seluruh
tempat kebaikan yang ada dalam setiap hidup. 4 perkara ini adalah yang pertama
yakni;
1. Sediakan urusan yang khusus hanya untuk
Allah semata, yakni mencakup sikap kita dalam melaksanakan sesuatu. Seperti
dalam hal beribadah pada Allah, tidak mensyirikkan Allah dengan sesuatu apapun
baik itu secara keyakinan, perkataan, dan perbuatan, lalu dalam hal ibadah
tersebut adalah ikhlas nya seseorang dalam menjalankannya. Maka ketika
seseorang dengan ikhlas melaksanakan ibadahnya maka seorang itu akan merasakan
hasil dari ibadahnya tersebut berupa perubahan dalam dirinya.
2. Sediakan urusan untujmu sendiri, yakni
berupa amal seorang hamba dan perbuatannya dalam memenuhi kadarnya menjadi
manusia yang tentunya tidak berlebihan sampai melalaikan urusan lainya. Urusan
yang dimaksudkan disini adalah seperti perkara makan, minum, istirahat. Dan
sesungguhnya kemuliaan Allah adalah bukanlah dari perbuatan taat seorang hamba,
tetapi dari amal perbuatan baik seorang hamba maka Allah akan memuliakannya,
dan ketika seorang hamba lain melihat kemuliaan yang terdapat pada seorang
hamba disitulah juga memperlihatkan juga betapa Allah tuhan dari sang hamba
tersebut adlah maha mulia dan memuliakan.
3. Sediakan urusan yang khusus antara Allah
dan Kamu (Bani Adam), yang dimaksudkan disini adalah bagi seorang hamba adalah
berdoa dan permihonan pada Allah, maka bagi Allah adalah menerima permohonan
hambanya karena sesungguhnya dalam banyaknya permohonan doa seorang hamba pada
Allah maka itu adalah sebuah bukti eratnya hubungannya dengan Allah dan Allah
pun juga tidak pernah menyia-nyiakan doa permohonan hambanya. Dalam hal ini
ditemukan sebuah fakta bahwasannya ketika seorang hamba dimintai permohonan dan
pertolongan maka semakin banyak permohonan itu maka seorang hamba akan semakin
kesal dan cenderung marah akan tetapi Allah sebaliknya semakin banyak seorang
meminta maka juga semakin Allah cinta. Tetapi dalam hal ini syarat dalam ijabah
nya doa yang dapat diyulis disini adalah dengan menghindari makanan haram,
mencari washilah denagn minimal memuji Allah dan Sholawat pada Nabi Muhammad
SAW.
4. Sediakan urusan khusus antara kamu (Bani
Adam) dan hamba-hambaku yang lain, maksudnya yakni berteman, silaturrahmi,
maupun bermuamalah. Maka, cara beteman yang dicontohkan disini adalah perlakukanlah
orang lain sebagaimana kamu ingin diperlakukan, maka dari sini ukurlah cinta,
kasih sayang, dan simpati kamu terhadap orang lain maka dalam ukuran itulah
orang lain juga memperlakukannmu. Maka siapa orang yang tidak memperdulikan
urusan orang-orang Islam, maka ia bukan termasuk daripadanya.
Pada pertemuan kajian ini ditutup dengan
pesan bahwasannya kesuksesan terbesar kita adalah ketika seorang hamba
berkumpul dan bersatu, dengan persatuan ini akan menjadi sebab datangnya Rahmat
dan Ridho Allah, karena ridho adalah pencapaian tertinggi seorang hamba, dalam
satu riwayat kadar seorang muslim yang jika ia sudah mendapatkan ridho Allah
maka segala perbuatan maupun perkataanya adalah juga perbuatan dan perkataan
Allah artinya yakni ia sudah menafikan dunia dari tujuan segala perkataan dan
perbuatannya yang murni hanya untuk Allah.
Pondok Pesantren Darun Nun Malang
0 komentar:
Posting Komentar