Hidup tanpa ujian layaknya langit
tanpa bulan
Hidup tanpa ujian bagaikan saturnus
tanpa cincinnya
Hidup tanpa ujian seakan menentang
takdir Tuhan
Hidup dengan ujian itu akan terasa
nilainya
Ujian adalah tamu yang tak pernah diundang dalam kehidupan
kita bahkan kedatangnnya sering mengundang amarah dan menguji kesabaran, namun yang
harus kita lakukan adalah menyambut serta memperlakukannya dengan baik karena
pada akhirnya kita juga akan diperlakukan baik olehnya.
Ujian dalam kehidupan layaknya bintang di angkasa, denga
jumlahnya yang tak terhingga memenuhi angkasa raya, namun tak bisa dipungkiri langit akan tetap
terlihat besar dengan skalanya, begitu juga dengan kehidupan, ujian itu tak
terhitung jumlahnya namun tetap saja
kehidupan kita jauh lebih besar dari itu... yang harus diingat adalah sebesar
apapun permasalahan tidak akan menutup
hakikat kehidupan kita. Karena nilai dari kehidupan kita terlalu berharga
jika harus disandingkan dengan sekelumit permasalahan yang kita hadapi.
Orang yang tidak memahami arti kehidupan dengan benar akan
sibuk untuk memikirkan tentang asal-muassal masalah yang mereka hadapi, ada
yang berfikir bahwa masalah lah yang datang menghampiri manusia, ada juga yang
mengatakan bahwa manusia lah sang pencari masalah, dan tak menutup kemunkinan
juga bahwa manusia lah sumber pembuat
masalah. Namun berbeda halnya dengan orang yang cerdas, yang menganggap bahwa
masalah adalah bagian dari takdir hidupannya, yang ada dipikirannya adalah
bagaimana ia bisa mengambil hikmah dari masalah tersebut, bagaimana ia bisa
menjadikan semua itu sebagai proses pendewasan diri, bagaimana ia bisa
bermuhasabah dengan dirinya sendiri merenungi akan segala kesalahan yang ia
perbuat tanpa harus mencela serta menyalahkan orang lain.
Seperti yang dikatakan didalam mahfudzot
بالامتحان يُكرم المرء أو يُهان
“Dengan
ujian seseorang bisa dimuliakan atau dihinakan”
Terkadang kita lebih sering fokus terhadap 1 masalah, namun
kita lupa akan 99 nikmat Allah yang akan datang menghampiri kita. Ketika ditimpah
musibah kita terlalu sibuk untuk memilah-milih sosok yang akan mendengarkan
cerita kita sampai lupa bahwa saat itulah puncak kerinduan Tuhan kepada
hambanya, rindu akan kalimat-kalimat dzikir yang keluar dari mulutnya, rindu
akan tangisnya, rindu akan permintaan tolongnya. Ketika itu juga bumi Allah
terbentang dengan luasnya seakan menanti tubuh sang hamba untuk bersujud dan berserah diri diatasnya.
Pada intinya musibah itu akan mengecil jika dirahasikan, membesar jika
dikelukesahkan, merumit jika diumbar kepada manusia, dan terurai jika diadukan
kepada Allah SWT.
And the last"problem is your best friend.it makes you stronger and more understanding about life"
And the last"problem is your best friend.it makes you stronger and more understanding about life"
Pondok Pesantren Darun Nun
10-Mei-2019
0 komentar:
Posting Komentar